49% Korporasi Berharap Data Center di Indonesia Dapat Mendukung Solusi AI

Redaksi
Jumat, 4 Juli 2025 | 16:34 WIB
Penyimpanan tenaga data center JK1 Equinix-Astra /Equinix
Penyimpanan tenaga data center JK1 Equinix-Astra /Equinix
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan Indonesia belum banyak berharap pemain data center menyiapkan infrastruktur pusat data yang siap mendukung teknolog kecerdasan buatan (AI).

Ciena, perusahaan teknologi global, dalam risetnya melaporkan bahwa 49% dari Indonesia berharap pusat data yang tersedia didedikasikan untuk AI, angka ini  lebih rendah dari rata-rata global. 

Ciena mengungkap angka tersebut mengindikasikan sebagian besar perusahaan di Indonesia masih berada pada tahap awal perjalanan transformasi digital, karena sebagian besar dari pusat data masih dimanfaatkan untuk beban kerja cloud.

Meskipun begitu, 73% responden Indonesia percaya, bahwa aplikasi AI akan mendorong setidaknya enam kali lipat peningkatan bandwidth pada jaringan DCI selama 5 tahun ke depan.

Kemudian, 83% responden berencana akan menggunakan Managed Optical Fiber Networks (MOFN), sebuah layanan untuk merancang, membangun, dan mengelola jaringan sesuai dengan kebutuhan teknis hyperscale. 

“Ini menunjukkan adanya ruang yang cukup besar untuk pengembangan serat optik,” kata Senior Advisor International Market Development Ciena, Madhu Pandya dikutip Jumat (4/7/2025).

Madhu juga mengatakan terdapat peralihan model statis menuju arsitektur yang lebih fleksibel, yang menandakan bahwa penempatan sumber daya komputasi yang lebih dekat dengan pengguna telah menjadi strategi utama untuk meminimalkan latensi. 

Perusahaan Indonesia selalu ingin memastikan jaringan yang lebih cepat, mengingat lalu lintas data AI sangat bergantung pada jaringan dinamis dengan latensi rendah.

Lalu lintas data AI itu nantinya dapat dimanfaatkan ke dalam berbagai cara meningkatkan kinerja jaringan dan menciptakan efisiensi, di antaranya adalah:

Untuk mengikuti pesatnya adopsi AI di Indonesia, Madhu juga menegaskan bahwa operator pusat data perlu membangun infrastruktur yang bersifat skalabilitas dan efisien. 

Konektivitas yang kuat juga dibutuhkan untuk proses komputasi AI, sebab hampir separuh dari responden memprediksi adanya peningkatan kapasitas data sebesar 6 hingga 10 kali lipat dalam lima tahun ke depan.

Dengan terus meningkatnya lalu lintas data, keberlanjutan pun menjadi faktor penting dalam mendukung penerapan pusat data berbasis AI di Indonesia. 

Teknologi pluggable optics yang mengurangi konsumsi energi dan menghemat ruang akan menyeimbangkan performa dan efisiensi energi,ini akan menjadi kunci bagi Indonesia untuk tetap kompetitif di era AI.

“Dengan menggabungkan skalabilitas yang cerdas, jaringan yang gesit, dan solusi berkelanjutan, operator pusat data di Indonesia dapat membangun infrastruktur yang siap untuk masa depan dan mampu mengikuti laju pertumbuhan AI yang sangat cepat,” ucap Madhu.

 (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

Penulis : Redaksi
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper