Icon+ Targetkan Pendapatan Rp1,7 Triliun

Rezza Aji Pratama
Kamis, 21 Agustus 2014 | 11:10 WIB
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA- PT Indonesia Comnets Plus (Icon+), anak usaha PT PLN yang bergerak di bidang IT service, mematok target pendapatan Rp1,7 triliun sampai akhir tahun ini, meningkat Rp4,5 triliun dari realisasi 2013 yang hanya Rp1,25 triliun.
Presiden Direktur Icon+ M. Danny Buldansyah mengatakan sampai semester 1 tahun ini pihaknya sudah meraup Rp800 miliar. Sekitar 49% pendapatan perusahaan berasal dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang merupakan induk usaha. Sementara itu, 51% sisanya datang dari pelanggan korporasi di sektor telekomunikasi, finansial, minyak dan gas, serta manufaktur.
"Icon+ awalnya memang dibentuk untuk melayani kebutuhan operasional PLN," katanya, Rabu (20/8).
Salah satu keunggulan utama Icon+ adalah berhak menggunakan infrastruktur yang dimiliki perusahaan negara tersebut. Hal ini membuat Icon+ bisa menggarap pasar di Indonesia Timur dengan menggunakan jaringan milik PLN. Saat ini, Danny mengklaim pihaknya sudah menggelar 100.000 km fiber optik di Indonesia.
Danny melanjutkan, Icon+ kini memiliki empat portofolio produk untuk menunjang aktivitas bisnisnya. Adapun keempat layanan tersebut adalah jaringan komunikasi data privat, layanan jaringan Internet untuk korporasi, data center dan komputasi awan, serta aplikasi bisnis.
Layanan jaringan dan aplikasi menjadi kontributor utama pendapatan perusaan. Selain menyadiakan jaringan bagi 3.000 kantor cabang PLN di seluruh Indonesia, pelanggan Icon+ lainnya antara lain Astra dan Alfamart. Danny menuturkan, dengan memberikan layanan bagi PLN saja sudah memberikan pendapatan yang tidak sedikit.
Untuk layanan aplikasi, memang baru PLN yang menjadi pelanggan.Salah satunya adalah dengan membuat aplikasi pembayaran sehingga membuat pelanggan PLN bisa membayar tagihan listrik via ATM.
Produk lain yang mulai digenjot adalah layanan data center yang terletak di kawasan Cinere, Depok. Product and Marketing Division Head Icon+ Wuri Yulianto mengatakan di kawasan ini sudah berdiri data center seluas 400 meter persegi dengan sertifikasi tier 3.
"Keunggulan utama data center kita adalah lokasi dan sumber dayanya. Karena kita ada di satu kawasan gardu penting PLN," katanya.
Dia melanjutkan, saat ini okupansi data center tersebut memang baru 40%. Kendati demikian, pihaknya optimistis okupansi ini akan melonjak seiring dengan permintaan yang semakin tinggi. Pihaknya juga berencana menambah kapasitas data center tersebut. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper