Bisnis.com, JAKARTA -- Kehadiran situs phising membuat pemilik akun di Internet yang kurang waspada bisa menjadi korban penipuan.
Vendor solusi perlindungan endpoint global, Kaspersky Lab melalui Kaspersky Security Network mencatat setiap bulannya muncul lebih dari 137.000 situs phising, yakni situ yang mampu mengelabui pengguna internet agar menyerahkan data personal sensitif seperti data keuangan.
Business Development Manager Kaspersky Lab Indonesia Dony Koesmandarin mengatakan internet saat ini bagaikan dua sisi mata koin karena menguntungkan sebagai lahan pekerjaan baru, namun menjadi ancaman pencurian uang di sisi lain.
"Ancaman paling serius berasal crypto-malware atau malware peng-enkripsi file, hingga menuntut uang tebusan untuk mengembalikan akses tersebut," ungkap Dony saat peluncuran Kaspersky Antivirus 2015, Rabu (8/10/2014).
Menurutnya, Kaspersky Lab telah menemukan akses jalan ke data yang sudah dienkripsi oleh malware dengan versi terbaru, yakni Kaspersky Internet Security 2015 dan Kaspersky Anti-Virus 2015.
Versi terbaru ini mampu menganalisa proses yang sedang berjalan pada sistem operasi, serta mem-back-up data dengan fitur sistem pengamatan. Bila ada program negatif yang mengubah format file, maka akan dikembalikan seperti semula dengan sistem watcher.
Kaspersky Antivirus 2015 dibanderol Rp179.000 untuk satu pengguna dan Rp289.000 untuk tiga pengguna. Sedang Kaspersky Internet Security 2015 dilepas dengan harga Rp259.000 untuk satu pengguna dan Rp429.000 untuk tiga pengguna.