Bisnis.com, JAKARTA – Microsoft di bawah komando Satya Nadella tidak main-main dengan motto Mobile First Cloud First. Raksasa perangkat lunak ini perlahan-lahan mulai menggenjot migrasi software lisensi ke komputasi awan.
Di Indonesia, bukti konkretnya adalah peluncuran Microsoft Dynamics Online yang merupakan versi cloud dari Microsoft Dynamics—perangkat lunak customer relationship management (CRM) andalannya.
Sejak produk tersebut diluncurkan di Indonesia pada September lalu, Microsoft Indonesia berhasil menggaet PT Multi Adiprakarsa Manunggal (Kartuku), penyedia layanan pembayaran elektronik, sebagai pelanggan pertamanya.
Eddy Soloan, Kepala Bisnis Microsoft Dynamics Microsoft Indonesia, mengatakan kehadiran versi cloud tersebut bagian dari strategi induk perusahaan untuk semakin menggenjot penjualan layanan komputasi awan. Menurutnya, tren pengguna Microsoft Dynamics juga semakin mengarah ke layanan tersebut.
“Sekitar 2 dari 3 pengguna baru Microsoft Dynamics prefer ke cloud based,” ujarnya di Jakarta, Kamis (27/11/2014).
Riset bertajuk Asia Pacific Payments Map oleh McKinsey memprediksi pada tahun 2015 pertumbuhan tahunan transaksi nontunai di Asia Pasifik, termasuk Indonesia, akan mencapai di atas 20%. McKinsey menilai konsumen di kawasan tersebut menginginkan metode pembayaran yang lebih cepat, nyaman, aman, dan bersifat personal.
Microsoft Dynamics merupakan solusi aplikasi bisnis untuk mengintegrasikan dan meningkatkan kapabilitas dan produktivitas penjualan, pemasaran, dan customer care. Produk ini dinilai user friendly karena terintegrasi aplikasi andalan Microsoft seperti Office 365, Outlook, Yammer, Lync, Skype, dan SharePoint.
Bonnie Mamanua, SVP Solusi dan Pemasaran Kartuku, mengatakan Microsoft Dynamics Online akan digunakan untuk mendongkrak kinerja pemasaran dan penjualan. Produk tersebut, ujarnya, diperuntukkan bagi para sales untuk mempelajari kebiasaan pelanggan sekaligus melayani keluhan mereka.
“Kami harus tahu apa yang dibutuhkan pasar," ungkapnya.
Microsoft Dynamics Online saat ini telah tersedia di 59 negara antara lain Taiwan, Thailand, Filipina, Australia, Hong Kong, India, Jepang, Korea, Malaysia, Selandia Baru, dan Singapura.
