Alternatif menarik untuk kompatibilitas dengan Android adalah teknologi virtualisasi pada ponsel. QNX Software Systems, anak perusahaan BlackBerry, sudah merilis QNX Hypervisor yang memungkinkan ponsel menjalankan dua sistem operasi sekaligus. BlackBerry mungkin saja ingin mengintegrasikan kemampuan ini pada BB10, sistem operasi yang ditemui pada handset BlackBerry modern.
BlackBerry mungkin tidak akan dapat sesukses para pesaingnya dalam bisnis bersaing di pasar handset. Namun masih ada berbagai alasan buat perusahaan Kanada ini buat terus menawarkan perangkat kerasnya.
John Chen sendiri menyebutkan dua alasan: untuk reputasi perusahaan, dan untuk lebih dapat mengelola lebih baik keamanan ponsel. Seperti dikutip The Register, “ponsel yang kami buat akan menjadi ponsel yang paling aman.”
Meskipun tidak disebutkan dalam kesempatan itu, dengan mempertahankan bisnis ponselnya BlackBerry masih bisa menawarkan produknya sebagai solusi terintegrasi buat kalangan korporasi.
Berbagai perangkat lunak BlackBerry mungkin sudah bisa ditemui pada platform lain, seperti BBM untuk Android. Namun dengan ikutnya unsur perangkat keras BlackBerry bisa menawarkan solusi menyeluruh, mulai dari ponsel (perangkat keras), sistem operasi, perangkat lunak, sampai server (BlackBerry Enterprise Server).