Bisnis.com, JAKARTA – Ribuan situs, termasuk milik pemerintah Amerika Serikat dan Inggris, terinfeksi malware pada Minggu (11/2/2018)
Menurut situs The Register yang dilansir Reuters, malware tersebut sempat tersebar selama beberapa jam dan membuat browser diam-diam melakukan aktivitas penambangan mata uang digital.
Lebih dari 4.200 situs terinfeksi dengan versi berbahaya dari aplikasi Browsealoud dari produsen perangkat lunak Inggris Texthelp. Aplikasi ini berguna untuk yang membacakan halaman situs bagi orang-orang dengan masalah penglihatan.
Berita tersebut muncul di tengah lonjakan serangan cyber dengan menggunakan perangkat lunak yang memaksa komputer yang terinfeksi menambang cryptocurrency atas nama peretas.
Prevalensi skema ini meningkat dalam beberapa bulan terakhir karena volume perdagangan bitcoin dan mata uang digital lainnya telah melonjak.
Versi tercemar dari Browsealoud tersebut membuat perangkat lunak yang terinfeksi untuk menambang cryptocurrency Monero saat mengunjungi situs yang terinfeksi, serta menghasilkan uang bagi para peretas di balik serangan tersebut.
Perwakilan badan penegak hukum AS dan Inggris serta Texthelp tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar.
Texthelp mengatakan kepada The Register bahwa mereka telah menutup operasi dengan menonaktifkan Browsealoud sementara tim teknisinya menyelidiki masalah ini.