Bisnis.com, JAKARTA — Tarif penggunaan infrastruktur jaringan serat optik Palapa Ring Barat telah dirilis. Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi menetapkan tarif ke dalam tiga segmen yang berbeda. Diskon akan diberikan berdasarkan jumlah penyewa di tiap-tiap segmen.
Dalam Keputusan Direktur Utama BAKTI, terdapat dua layanan yang diterapkan yakni layanan penyediaan kapasitas pita lebar (bandwidth) dan layanan penyediaan serat optik pasif atau dark fiber.
Perinciannya, untuk tarif layanan penyediaan kapasitas pita lebar, terdapat empat kategori berdasarkan besarnya investasi.
Baca Juga Dilema Kualitas Video dan Trafik Data |
---|
Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti), Anang Lathif mengatakan pihaknya menetapkan tarif berbeda untuk tiap proyek karena mempertimbangkan nilai investasi, harga pasar, dan junlah pengguna.
Pengguna infrastruktur Palapa Ring Barat harus membangun jaringan lagi untuk bisa terhubung ke jaringan tulang punggung tersebut. Kendati demikian, jaringan tulang punggung ini membantu menurunkan investasi yang harus dikeluarkan penyedia layanan telekomunikasi.
“Setidaknya bagian termahal di jaringan backbone-nya sudah dibangun oleh pemerintah,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Jumat (28/9).
Selain itu, agar bisa menarik pemanfaatan infrastruktur, pihaknya pun menawarkan potongan harga. Kalau terdapat satu peminat, peminat tersebut berhak mendapat potongan harga 50% dari tarif yang telah ditetapkan. Kemudian, bila terdapat dua peminat, potongan harga menjadi 33% dan 25% untuk tiga peminat.
“Khusus untuk kapasitas, kalau hanya ada satu peminat di segmen tertentu, akan mendapatkan diskon.”
Anang berujar dengan tarif tersebut telah terdapat 10 perusahaan berminat dengan 6 perusahaan di antaranya merupakan operator seluler.
“[Seluruhnya] 10 operator, termasuk semua operator seluler,” kata Anang.
Palapa Ring Barat menyediakan tulang punggung jaringan serat optik sepanjang 2.275 km dengan 1.730 km terbentang di laut dan 545 km di darat.
Pada proyek Palapa Ring Barat, infrastruktur mencakup lima wilayah yang akan merasakan koneksi internet cepat yaitu Ranai, Kepulauan Riau; Tebing Tinggi, Sumatra Utara; Kepulauan Meranti, Kepulauan Riau; Bengkalis, Riau; Lingga, Kepulauan Riau dan Tarempa, Kepulauan Anambas.
Kelima kota dan kabupaten ini bisa merasakan jaringan internet 4G dengan kecepatan sekira 30 Mbps. Tercatat, setidaknya terdapat 94.000 penduduk di lima wilayah tersebut.