LUNCH WITH CEO: “Peluang Dulu, Profit Kemudian”

Zurich Insurance Indonesia
Zurich Insurance Indonesia
Bagikan

Indonesia memiliki aturan yang membatasi pemegang saham pengendali (PSP) di satu perusahaan jasa keuangan. Sementara itu, di sektor asuransi umum nasional, Zurich Insurance Group telah memiliki PT Zurich Insurance Indonesia (ZII). Lantas, bagaimana rencana ke depan agar Zurich dapat memenuhi regulasi tersebut?

Kami sadar setelah akuisisi ini mesti memuhi ketentuan tersebut. Jadi, sekarang kami tengah memikirkan bagaimana keduanya bisa diintegrasikan. Kemudia, apa yang kami akan lakukan dengan lisensi [ZII] yang kami punya. Kami sudah berkomunikasi dengan regulator [Otoritas Jasa Keuangan/OJK] dan membahas sejumlah kemungkinan ke depan dengan adanya dua lisensi tersebut sehingga kami tetap bisa memenuhi aturan PSP. Kami belum bisa detail menjelaskan soal ini, sebab masih akan berproses.

 

Jadi, pilihannya integrasi atau merger? Lalu, entitas mana yang akan dipertahankan?

Secara bisnis keduanya tidak sama. Adira Insurance 5—6 kali lebih besar dari ZII. Apa yang kami akan lakukan adalah memindahkan bisnis kami dari ZII ke Adira Insurance. Itu rencana kami.

Pada saat yang sama, mungkin lisensi ZII itu akan kami pertimbangkan untuk alihkan ke pihak lain atau kembalikan ke OJK. Pasalnya, kami tidak boleh memiliki dua izin [sebagai PSP] di dua perusahaan di bidang yang sama. Kami mesti memenuhi aturan itu.

Proses ini butuh waktu dan kami akan melakukannya bersama OJK dan shareholders lainnya. Kami berharap bisa membawa bisnis Adira Insurance dan ZII bersama-sama, karena keduanya bisa saling melengkapi.

Adira Insurance sangat kuat di pasar asuransi otomotif baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat. Namun, Adira Insurance tidak cukup kuat di wilayah lain, yang saya pikir Zurich lebih kuat.

Ini seperti pernikahan, keduanya saling membawa kekuatan. Kami tidak ingin mengesampingkan kekuatan Adira Insurance dengan orang lokal yang luar biasa.

Zurich datang membawa keahlian untuk area yang kami kuasai, seperti asuransi perjalan, properti dan bisnis internasional. Kami melakukan ini karena kami melihat ada potensi besar dalam dua hal ini.

 

Berdasarkan laporan keuangan, ZII mencatatkan kinerja yang kurang positif sejak 2011. Apakah akuisisi dan integrasi ini merupakan solusi atas kondisi tersebut?

Salah satu elemen mendasar dari kinerja bisnis asuransi adalah peningkatan kapasitas. Hal itu salah satunya diwujudkan dengan menggabungkan dua entitas. Integrasi bisa menghasilkan bisnis yang lebih besar, sehingga bisa mengambil porsi yang lebih besar di pasar.

Alasan mendasar akuisisi ini tidak melulu untuk mencapai profitabilitas. Tujuan kami di sini sungguh untuk bisnis jangka panjang dengan menghadirkan produk baru bagi masyarkat Indonesia. Kami juga ingin menghadirkan keahlian kami dalam mengembangkan industri asuransi lokal. Memang, profitabilitas menjadi target jangka panjang, tetapi dalam jangka pendek tidak. Tujuan jangka pendek kami lebih kepada menangkan peluang distribusi dan partnership oppurtunity.

Kami percaya bahwa integrasi dua entitas ini akan membawa solusi terbaik bagi nasabah. Juga membuat organisasi lebih mudah dijalankan. Seperti Anda ketahui, ZII sudah 27 tahun di Indonesia. Kami baru saja merayakan itu. Jadi kami sangat berkomitmen.

 

Setelah akuisisi dan integrasi, bagaimana komposisi kepemilikan saham Zurich di Adira Insurance?

ZII akan merger dengan Adira Insurance. Setelah itu, tidak akan ada perubahan komposisi kepemilikan. Setelah akuisisi, Zurich memiliki 80% kepemilikan di Adira Insurance dan BDNI memiliki 20% lainnya.

Dalam akuisisi itu, kami membeli 70% saham BDNI dan 10% dari Willy Suwandi Dharma. Transaksi itu juga mencakup dua perjanjian kerja sama strategis jangka panjang, yakni dengan BDNI dan ADMF.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper