Bisnis.com, JAKARTA — Infrastruktur jaringan serat optik Palapa Ring Tengah sudah siap beroperasi secara komersial. Adapun, Palapa Ring Timur pengerjaannya telah 87%.
Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi optimistis minat operator atas Palapa Ring Tengah dan Palapa Ring Timur lebih tinggi dibanding Palapa Ring Barat yang hingga saat ini belum memiliki penyewa.
Direktur Layanan TI untuk Masyarakat dan Pemerintah BAKTI Danny Januar Ismawan mengatakan saat ini tahap konstruksi proyek Palapa Ring Tengah telah selesai 100% dan siap untuk dioperasikan secara komersial (commercial operational date/COD).
Baca Juga Akhir Tahun, Hijup Buka Store ke 11 |
---|
Dia menyebut saat ini sudah ada beberapa operator yang sudah mengajukan permintaan mengikuti uji coba Palapa Ring Tengah. Meskipun demikian, Danny mengaku belum ada informasi kapan para calon penyewa ini dapat melakukan uji coba jaringan.
“Mungkin awal tahun ya,” katanya saat berkunjung ke redaksi Bisnis Indonesia, Kamis (20/12/2018).
Danny menilai saat ini belum banyak operator yang mengeluarkan investasi untuk membangun jaringan di kawasan bagian tengah Indonesia dan wilayah bagian timur Indonesia. Maka dari itu, para operator melihat Palapa Ring Tengah dan Palapa Ring Barat sebagai sebuah keuntungan bagi mereka.
“Apalagi Palapa Ring Timur. Itu akan dibutuhkan karena redundant link-nya,” tambah Danny.
Kondisi berbeda dialami proyek Palapa Ring Barat. Meski telah rampung sejak Maret lalu dan daftar tarif sewa telah dirilis September silam, hingga saat ini belum ada operator yang menyatakan menaruh minat pada fasilitas jaringan serat optik yang telah terbangun sepanjang 2.200 km di laut dan di darat tersebut.
Menurut Danny, hal tersebut disebabkan karena saat ini telah banyak operator yang melakukan investasi cukup banyak hingga periode tertentu sehingga mereka berpikir dua kali untuk menyewa Palapa Ring Barat. Namun, dia optimistis bahwa larisnya Palapa Ring Barat hanya tinggal menunggu waktu.
Sebelumnya, Direktur Utama BAKTI Anang Lathief menyayangkan hingga saat ini infrastruktur yang terbangun belum bisa dimanfaatkan. Padahal, bila operator memanfaatkannya, masyarakat bisa mendapat akses internet berkecepatan 10 Mbps.
"Sejak terbangunnya jaringan Palapa Ring Barat, kecepatan internet di wilayah perdesaan mencapai 10 Mbps, sementara di perkotaan mencapai 20 Mbps. Hal ini seharusnya dimanfaatkan operator agar masyarakat mendapatkan manfaat lebih besar,” ujarnya dalam keterangan resminya, pekan lalu.