Bisnis.com, JAKARTA — Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) menargetkan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Palapa Ring Timur baru bisa selesai pada pertengahan 2019. Alasannya, kontur pegunungan yang dominan membuat proses pengerjaan jauh lebih rumit.
Direktur Utama Bakti, Anang Latif mengatakan hingga saat ini pembangunan untuk Palapa Ring Barat dan Tengah telah selesai 100 persen, sedangkan untuk Palapa Ring Timur baru mencapai 94,5 persen.
Pembangunan terkendala oleh kondisi geologis di sekitar kawasan timur. Meskipun demikian Latif memperkirakan proyek Palapa Ring Timur akan rampung pada pertengahan 2019.
“Sedikit lagi untuk yang Palapa Ring Timur, target pertengahan tahun ini selesai, terlambatnya pembangunan di sana dibandingkan dengan dua kawasan sebelumnya karena [Palapa] Ring Timur cukup menantang, harus menembus gunung-gunung, di sana satu-satu lokasinya yang harus memakai helikopter untuk ke bawa logistik ke lokasi,” kata Anang di Jakarta, Selasa (19/3/2019).
Pembangunan jaringan serat optik kabel laut Palapa Ring Timur sebetulnya telah rampung sejak November tahuh lalu. Pengerjaan yang belum selesai adalah menara di daerah pegunungan, khususnya di Papua, yang menggunakan teknologi gelombang mikro.
Adapun untuk Palapa Ring Tengah, lanjutnya, akhir Maret nanti akan selesai tahap uji coba. Bakti belum menentukan kapan lelang harga untuk Palapa Ring Tengah dilakukan.
SKKL Palapa Ring terbagi ke dalam tiga segmen yaitu Palapa Ring Barat sepanjang 2.275 km yang dikelola oleh PT Palapa Ring Barat, Palapa Ring Tengah sepanjang 2.995 km yang dikelola oleh PT LEN Telekomunikasi Indonesia, dan Palapa Ring Timur yang dikelola PT Palapa Timur Telematika dengan panjang 6.878 km.