Bisnis.com, JAKARTA — Information and Communication Technology Institute menyarankan pemerintah membangun backhaul dan akses dari Palapa Ring ke area penduduk untuk mempercepat adopsi infrastruktur tersebut oleh penyedia layanan internet.
Direktur Eksekutif Information and Communication Technology (ICT) Institute Heru Sutadi mengatakan sekurangnya terdapat dua pertimbangan yang menyebabkan operator seluler masih ragu-ragu untuk menggunakan Palapa Ring.
Pertimbangan pertama, sambungnya, adalah kesesuaian jaringan Palapa Ring dengan kebutuhan jaringan operator seperti yang sudah direncanakan. Kedua, biaya sewa dan metode pembayaran.
“Sewanya mahal atau tidak. Kemudian bayar di muka atau tahunan. Itu akan jadi pertimbangan operator menggunakan Palapa Ring,” kata Heru kepada Bisnis, Minggu (12/5/2019).
Disamping itu, berdasarkan pengamatannya, jaringan backbone Palapa Ring sejauh ini tidak bisa langsung dipakai oleh operator seluler karena dibutuhkan feeder dari titik base transceiver station (BTS) operator seluler ke titik jaringan Palapa Ring tersedia.
“Bisa saja [kedua titik] dekat tapi bisa juga jauh. Dan kalau jauh itu biaya jadi meningkat kecuali ada upaya dari bakti menyambungkan titik Palapa Ring ke titik operator telekomunikasi membutuhkan koneksi,” ujarnya.
Terakhir, Heru menambahkan jika Palapa Ring ingin dilirik oleh operator telekomunikasi, sebaiknya Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) mulai memikirkan jaringan backhaul dan akses.
Heru mengatakan dengan adanya akses, operator tidak harus membangun jaringan tambahan, begitu pun dengan perumahan dan perkantoran yang ingin dikoneksikan dengan Palapa Ring.