Bisnis.com, LABUAN BAJO – Indonesia dinilai masih membutuhkan inovasi di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembangunan infrastruktur konektivitas termutakhir untuk lebih dapat berbicara di kawasan Asean.
Mohammad Rosidi, Director ICT Strategy Huawei Indonesia, mengatakan maraknya perkembangan teknologi 5G saat ini dapat memicu kian membanjirnya aplikasi-aplikasi baru dan membawa angin segar bagi tumbuhnya berbagai model bisnis baru yang akan turut membentuk tatanan sosial dan ekonomi negara ke depan.
“Inovasi di bidang TIK menjadi fondasi paling esensial dalam pembangunan infrastruktur konektivitas, serta menjadi motor penggerak utama terjadinya digitalisasi di semua lini kehidupan,” kata Rosidi dalam acara Huawei Media Camp 2019, Rabu (11/12/2019).
Dengan jumlah pengguna Internet yang mencapai 171 juta jiwa pada 2019, dia optimistis Indonesia menjadi negara terdepan dalam hal penetrasi digital di Asean.
Namun, lanjutnya, keberhasilan Indonesia dalam melakukan berbagai lompatan dan terobosan di bidang pembangunan konektivitas dan keandalan broandband masih belum mampu menandingi negara-negara tetangga.
“Oleh karena itu, industri dituntut untuk dapat menghadirkan layanan digital yang baik ke seluruh lapisan masyarakat, dari rumah-rumah, hingga ke perusahaan-perusahaan,” tuturnya.
Dia mencontohkan, teknologi 3G dan 4G berkembang lebih dahulu kemudian disusul perangkat ponsel pintar. Hal ini berbeda dengan teknologi 5G yang perkembangannya sangat pesat bersamaan dengan perangkat ponsel pintar serta jaringan yang hingga dapat diakses kepada pengguna.
Sejumlah negara di dunia, lanjutnya, tengah memperbarui perjalanan transformasi mereka menuju digelarnya teknologi jaringan 5G di negara masing-masing termasuk di Indonesia.
“Seiring dengan mulai meriahnya penetrasi 5G yang hadir dengan kecepatan tinggi dan latensi yang amat rendah secara teoritis, kehadiran teknologi tersebut diharapkan dapat membawa manfaat.”
Heru Sutadi, Direktur Eksekutif di Indonesia ICT Institute, mengatakan pengembangan solusi-solusi TIK mutakhir diharapkan dapat mendukung hadirnya akses layanan internet berkecepatan tinggi bagi rumah tinggal, perusahaan.
“Ini sekaligus sebagai jembatan atas kesenjangan digital yang terjadi di wilayah perkotaan dan di daerah pelosok negeri,” ucapnya.