Bisnis.com, JAKARTA - Keramaian di Twitter terkait adanya pembobolan data 15 juta Tokopedia ditepis oleh platform belanja online ini.
Beredar kicauan di Twitter bahwa telah ada penjualan 91 juta data konsumen Tokopedia melalui Darknet. Selain penjualan, ada juga aksi pembobolan data terhadap 15 juta konsumen.
Namun, Tokopedia mengklaim bahwa sistem keamanan yg dibangun di platform belanja online. Keamanan yang dibangun juga sudah berlapis.
VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak mengungkapkan bahwa Tokopedia memastikan tidak ada kebocoran data pembayaran. Tokopedia mengklaim bahwa pihaknya selalu menjaga kerahasiaan data pengguna Tokopedia.
"Seluruh transaksi dengan semua metode pembayaran, termasuk informasi kartu debit, kartu kredit dan OVO, di Tokopedia tetap terjaga keamanannya," ungkapnya dalam keterangan resmi, Rabu (3/5/2020).
Tokopedia mengungkapkan bahwa bisnis yang dibangun oleh pihaknya adalah bisnis kepercayaan.
Baca Juga https://teknologi.bisnis.com/read/20200503/84/1235651/astaga-91-juta-data-konsumen-tokopedia-dijual- |
---|
"Kami selalu berupaya menjaga kerahasiaan data pengguna karena bisnis Tokopedia adalah bisnis kepercayaan. Keamanan data pengguna merupakan prioritas utama Tokopedia."
Meskipun password dan informasi krusial pengguna tetap terlindungi di balik enkripsi, manajemen Tokopedia menganjurkan pengguna Tokopedia untuk tetap mengganti password akunnya secara berkala demi keamanan dan kenyamanan.
Tokopedia juga menerapkan keamanan berlapis, termasuk dengan OTP yang hanya dapat diakses secara real time oleh pemilik akun, maka pihaknya selalu mengedukasi seluruh pengguna untuk tidak memberikan kode OTP kepada siapapun dan untuk alasan apapun.
Saat ini, kami terus melakukan investigasi dan belum ada informasi lebih lanjut yang dapat kami sampaikan.