Bisnis.com, JAKARTA – Produsen arloji pintar (smartwatch), Garmin menutup seluruh layanan sebagai antisipasi serangan ransomware bernama WastedLocker, yang melumpuhkan seluruh sistem Garmin, termasuk layanan pelacak kebugaran, flyGarmin, dan aplikasi Garmin Pilot.
Dikutip melalui Zdnet, terdapat sebuah memo internal yang diduga berasal dari tim IT Garmin di Taiwan yang menyebut pabrik mereka di Taiwan pun sudah dua hari tak beroperasi sejak Kamis, (23/7/2020). Sementara itu, melalui platform Twitter dan situs Garmin Connect, mereka menjelaskan dampak lumpuhnya sistem mereka.
"Kami saat ini mengalami pemadaman yang berdampak pada Garmin.com dan Garmin Connect. Pemadaman ini juga berdampak pada call center, dan kami saat ini tak bisa menerima panggilan telepon, email, ataupun percakapan secara online," tulis Garmin, seperti yang dikutip Bisnis melalui cuitan Twitter mereka.
Sebagai informasi, ransomware merupakan program berbahaya (malware) yang dapat mengenkripsi file dan mentransfer data-data milik pengguna.
Adapun, WastedLocker diklaim sebagai salah satu jenis ransomware yang cerdas, lantaran disebut mampu mengelabui program aneka perlindungan terhadap malware (anti-malware) yang diterobosnya.
Saat ini, Garmin masih menutup seluruh layanan yang menerima GPS-nya, dan tengah melakukan pemeliharaan sistem (pemeliharaan) hingga beberapa hari ke depan. Hal ini guna mengatasi serangan malware tersebut.