Jauh sebelum pandemi Covid-19 merebak, Turki telah mengembangkan sebuah platform khusus ihwal riset vaksin di bawah koordinasi Kementerian Industri dan Teknologi Turki, melalui TUBITAK Genetic and Biotechnology Institute pada Desember 2019.
Malahan, saat ini, Turki telah melakukan riset dan pengembangan terhadap 8 model vaksin dan 10 obat yang di antaranya 2 vaksin telah selesai proses percobaan pada hewan (animal testing), selebihnya sedang proses menuju animal testing.
“Turki saat ini berada dalam urutan ke-3, setelah Tiongkok dan Amerika Serikat, sebagai kandidat negara dengan angka total kandidat vaksin tertinggi di dunia, berdasarkan data publikasi WHO per 24 Juli 2020,” kata Varank.
Indonesia saat ini bakal memasuki tahap uji klinis melalui kolaborasi dengan Lembaga Biologi Molekular (LBM) Eijkman dan PT Bio Farma dengan produk Sinovac dan Sinopharm.
“Adanya potensi yang besar untuk melakukan kolaborasi bersama antara Indonesia dan Turki dalam pengembangan vaksin Covid-19 dengan menggandeng LBM Eijkman, PT Bio Farma, dan TUBITAK kedepannya, khususnya terhadap kandidat vaksin yang potensial untuk dilakukan clinical testing,” ujar Bambang.