11. Shipper
Pada akhir kuartal II/2021, Shipper Indonesia berhasil mengelola 222 gudang berbasis teknologi yang tersebar di 35 kota di seluruh Indonesia. Jumlah ini terus bertumbuh dari sebelumnya hanya 161 gudang dengan total luasan lahan lebih kurang 400.000 m2.
Kegiatan operasional pergudangan Shipper telah mendapatkan Sertifikasi Sistem Manajemen Kualitas ISO 9001:2015. Sama seperti Amazon, Shipper ingin memberikan layanan logistik terbaik dengan menggunakan sistem manajemen pergudangan berteknologi robotic untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pengelolaan barang yang canggih dan ekonomis.
12. Ula
Ula bertujuan untuk membantu mengurangi ketidakefisienan yang dihadapi pemilik usaha kecil dalam mencari dan membeli inventaris, dengan memungkinkan mereka membeli persediaan toko secara grosir.
13. HappyFresh
HappyFresh adalah toko bahan makanan daring yang berkantor pusat di Jakarta dan beroperasi di Jadetabek, Bandung, Surabaya, Malang, Semarang dan Bali.
Mereka juga sudah melakukan ekspansi ke Malaysia dan Thailand. Adapun, jasa yang diberikan adalah layanan belanja daring kebutuhan rumah tangga untuk pribadi maupun kebutuhan dapur untuk perusahaan.
Pada Juli 2021, HappyFresh menyebutkan pendanaan seri D sebesar US$65 juta akan digunakan perusahaan untuk peningkatan operasi bisnis.
Pendanaan ini dipimpin oleh Naver Financial Corporation dan Gafina B.V., diikuti oleh STIC, LB, dan Mirae Asset Indonesia and Singapore. Investor lainnya yang juga berpartisipasi adalah Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund and Z Venture Capital.
14. CoLearn
Startup edtech ini bertujuan untuk membuat pembelajaran jarak jauh lebih nyaman, terutama selama penutupan sekolah pandemi. Siswa dapat memperoleh bantuan untuk pekerjaan rumah dan ujian dari tutor yang mengadakan kelas langsung dan mengunggah video di aplikasi.
15. BukuWarung
BukuWarung membantu usaha kecil menjadi digital dengan lebih mudah, dengan menyediakan alat keuangan seperti akuntansi, faktur, dan pembayaran online di platform mereka. Dalam waktu kurang dari 6 bulan sejak berdiri, perusahaan memproses transaksi pembayaran tahunan senilai US$1,4 miliar.
Hingga saat ini BukuWarung telah melayani 6,5 juta pedagang UMKM di seluruh Indonesia, dan sedang dalam tahap pertumbuhan yang tepat untuk memproses volume pembayaran tahunan senilai US$10 miliar pada 2022.