Huawei Dukung RI Wujudkan Net Zero Emission pada 2060

Ahmad Thovan Sugandi
Minggu, 24 Oktober 2021 | 20:28 WIB
Logo Huawei Technologies Co. berada di atas gedung perkantoran di Dongguan, China, Kamis (23/5/2019). Bloomberg/Qilai Shen
Logo Huawei Technologies Co. berada di atas gedung perkantoran di Dongguan, China, Kamis (23/5/2019). Bloomberg/Qilai Shen
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Huawei Indonesia menyatakan siap bekerjasama dengan pemerintah dalam mewujudkan Net Zero Emission di Indonesia.

Komitmen tersebut sebagai respons atas seruan pemerintah kepada sektor swasta untuk berkolaborasi dalam percepatan transisi energi guna mencapai target netral karbon di sektor energi pada 2060.

Seruan terhadap dukungan serta keterlibatan pihak swasta tersebut disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pada gelaran Road to COP 26, Indonesia Pathway to Net Zero Emission – Energy Transition yang digelar oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) yang bekerjasama dengan Huawei.

Menteri ESDM mengatakan aksi mitigasi yang berperan paling besar dalam upaya penurunan emisi gas rumah kaca di sektor energi adalah melalui pengembangan energi baru terbarukan.

Menurut Arifin, kebijakan energi global yang sedang berkembang saat ini adalah transisi dari energi fosil ke energi terbarukan yang minim emisi dan ramah lingkungan untuk mencapai target Net Zero Emission. Dalam hal ini, Indonesia telah menyiapkan peta jalan transisi energi menuju Net Zero Emission untuk periode 2021 sampai 2060.

“Strategi utama yang akan dilakukan antara lain adalah pengembangan energi baru terbarukan secara masif. Selanjutnya, retirement pembangkit listrik tenaga fosil yang dilakukan secara bertahap sesuai dengan umur pembangkit atau bisa lebih cepat dengan mekanisme yang tepat. Strategi berikutnya adalah mengoptimalkan pemanfaatan energy storage seperti pump storage, battery energy storage system, dan hydrogen fuel cell secara bertahap mulai tahun 2031,” ujarnya, dalam rilis tertulis yang diterima Bisnis, Minggu (24/10/2021).

Sementara itu, Ketua Komite Tetap Energi Terbarukan KADIN Indonesia, Muhammad Yusrizki menyatakan diperlukan aksi nyata, baik dari sektor publik maupun swasta, untuk mencapai dekarbonisasi.

"Kadin mengapresiasi komitmen Kementerian ESDM dan PT PLN khususnya dalam menerbitkan RUPTL Hijau misalnya. Terkait dengan penyelenggaraan Road to COP 26, kami juga menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan oleh penyedia solusi TIK dan digital power dunia Huawei yang memiliki komitmen tinggi dalam mengembangkan solusi-solusi untuk menjawab isu emisi karbon ini," kata Yusrizki.

Dalam sambutannya pada pembukaan gelaran Road to COP 26, CEO Huawei Indonesia Jacky Chen mengungkapkan komitmen Huawei dalam menghadirkan solusi TIK untuk dunia dalam mencapai Net Carbon Emission.

"Sebagai bentuk keseriusan, kami mengembangkan divisi khusus yaitu Huawei Digital Power yang mengintegrasikan teknologi digital dan energi terbarukan, serta menyediakan produk dan solusi yang ramah energi listrik terbarukan seperti transportasi listrik, infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang hijau, dan energi berbasis teknologi secara terintegrasi,” ujar Jacky.

Menurut Jacky, hal unik yang membuat Huawei Digital Power berbeda dibanding para penyedia solusi sejenis adalah filosofi ‘menggunakan bits untuk mengelola watts’. Hal ini merujuk pada cara korporasi menggunakan teknologi digital untuk mengelola perangkat daya elektronik dan dengan demikian menyediakan solusi yang sederhana, ramah lingkungan, sekaligus aman.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper