Bisnis.com, JAKARTA – Bisnis Indonesia Group menggelar Festival Literasi Digital dengan tema Menjangkau yang Terjauh, Jadilah Pahlawan Digital di Universitas Nusa Cendana (Undana), Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada hari ini, Sabtu (12/11/2022).
Direktur Bisnis Indonesia Hery Trianto mengatakan, penyelenggaraan Festival Literasi Digital dapat membuat anak-anak muda di NTT menjadi lebih kreatif memaksimalkan teknologi.
“Harapan kami seminar dan workshop Festival Literasi Digital ini dapat mendorong anak-anak muda NTT agar semakin kreatif dan berdaya guna memanfaatkan infrastruktur maupun jaringan yang tersedia untuk mendukung kegiatannya termasuk membuka lapangan usaha baru,” ujar Hery dalam sambutannya.
Dia menjelaskan, Festival Literasi Digital merupakan penutup dari program peliputan Bisnis Indonesia bertajuk Jelajah Sinyal: Menjangkau yang Terjauh di NTT. Nantinya, dalam seminar dan workshop yang akan digelar, tim Jelajah Sinyal akan memaparkan hasil peliputannya.
Tujuannya, lanjut Hery, untuk merancang usulan ke pemerintah terkait akses digital di NTT.
“Hasil liputan Jelajah Sinyal akan jadi materi diskusi guna merumuskan berbagai hal, apa saja usulan yang harus dipenuhi oleh pemerintah dalam memastikan akses digital bagi seluruh masyarakat Nusa Tenggara Timur,” ungkapnya.
Rektor Undana Maxs U.E. Sanam mengapresiasi penyelenggaraan Festival Literasi Digital di kampus yang dia pimpin. Apalagi, Maxs melanjutkan, digitalisasi pendidikan merupakan suatu keniscayaan.
Dia mengatakan, Festival Literasi Digital akan menjadi momen untuk para anak muda di NTT agen perubahan dan pahlawan literasi digital di lingkungannya.
“Biarlah hari ini kita menjadi sejarah, menjadi agent of change bagi literasi digital di Nusa Tenggara Timur, karena demikianlah tujuan dari acara ini,” ucap Maxs.
Di kesempatan yang sama, Wakil Gubernur NTT Josef Nai Soi juga mengucapkan terima kasih kepada Bisnis Indonesia dan BAKTI Kominfo yang telah memilih daerah yang dia pimpin untuk menjadi tempat Jelajah Sinyal.
Josef megatakan, dunia digital sangat memungkinkan dipakai untuk berbagai hal negatif. Oleh sebab itu, pembelajaran digital diperlukan untuk memciptakan dunia digital yang bebas dari hoaks dan sejenisnya.
“Sangat tetap festival pada hari ini namanya Literasi Digital, karena digital bisa terjadi, orang bisa menyalahgunakan digital. Karena apa? Karena dia tidak memiliki kemampuan literasi secara positif,” jelasnya.
