ASUS Bakal Perkuat Segmen B2B Tahun Ini

Syaiful Millah
Kamis, 23 Februari 2023 | 03:04 WIB
Commercial BDM of ASUS Indonesia (Bisnis/Syaiful M)
Commercial BDM of ASUS Indonesia (Bisnis/Syaiful M)
Bagikan

Bisnis.com, Denpasar - Raksasa teknologi ASUS bakal lebih serius menggarap pasar komersial (business to business/B2B) di dalam negeri pada 2023. Perusahaan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mendorong pertumbuhan di segmen tersebut. 

Commercial BDM of ASUS Indonesia, Yulianto Hasan, mengatakan bahwa secara global, pasar komersial punya nilai yang lebih besar ketimbang pasar konsumen (business to consumer/B2C) untuk produk dan layanan yang ditawarkan, meliputi komputer personal (laptop dan desktop) hingga solusi teknologi. 

“2023 [potensi pasarnya] ini akan berlanjut ke komersial. Kita prediksi dari 2023 sampai 2026 akan tumbuh sekitar 13 persen,” katanya dalam acara ASUS Indonesia A Decade of Leadership di Bali, Rabu (22/3). 

Sebagai informasi, selain produk untuk pasar konsumen dengan merek seperti Vivobook dan Zenbook, juga segmen khusus gim (gaming) dengan ROG, TUF, dan Strix, perusahaan juga memiliki produk untuk pasar bisnis di bawah sub-brand ExpertBook dan ExpertCenter serta solusi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan klien. 

Produk dan layanan di segmen tersebut dihadirkan ASUS ke Indonesia pada 2019, dan hingga 2022 telah memiliki pangsa pasar (market share) sekitar 10% di dalam negeri. Sebagai perbandingan, pangsa pasar laptop konsumen ASUS pada tahun yang sama telah mencapai 40 persen dan segmen gaming-nya sebesar 48 persen. 

Untuk meningkatkan penetrasi kue pasar itu, ASUS berencana lebih serius menggarap segmen komersial. Yulianto menuturkan bahwa perusahaan telah menyiapkan sejumlah langkah yang akan diimplementasikan pada tahun ini. Pertama, perakitan lokal. ASUS Indonesia bakal membawa proses perakitan produk B2B mereka ke dalam negeri. 

Pabrik ASUS yang bekerja sama dengan Satnusa (PT Sat Nusapersada) di Batam saat ini hanya memproduksi ponsel pintar atau smartphone milik perusahaan seperti Zenfone dan ROG Phone. Ke depan, mereka bakal meminta operator melakukan local assambling untuk laptop ExpertBook dan ExpertCenter. 

Kedua, memenuhi tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Proses perakitan laptop yang jadi strategi pertama juga dilakukan untuk mencapai target tersebut. Dia menuturkan untuk jangka pendek, ASUS bakal coba memenuhi TKDN minimum yang disyaratkan yakni 25%, dan akan terus ditingkatkan secara bertahap. 

Ketiga, melakukan corporate social responsibility (CSR) yang lebih banyak menyasar bidang pendidikan atau edukasi. Misalnya dengan membagikan laptop Chromebook ke peserta didik dan sekolah-sekolah. “Ini juga sebagai bagian kontribusi kami untuk pendidikan di Indonesia,” imbuhnya. 

Yulianto menyebut bahwa segmen business to business ASUS bakal menyasar empat segmen yakni usaha kecil dan menengah (UKM), korporasi atau enterprise, pemerintahan, dan edukasi. Masing-masing, lanjutnya, bakal punya keperluan dan kebutuhan sendiri yang akan coba dihadirkan oleh perusahaan. 

Menurutnya, pasar UKM akan lebih membutuhkan produk yang mudah dipakai. Pasar korporasi umumnya bakal meminta solusi yang disesuaikan mulai dari spesifikasi perangkat tertentu, solusi perangkat lunak, hingga layanan servis. Pasar pemerintahan umumnya mengharuskan terpenuhinya status TKDN dengan persentase tertentu. Terakhir pasar edukasi mayoritas diisi dengan produk Chromebook. 

“Dari sisi perusahaan, kami coba mau complience untuk segmen vertikal-vertikal [B2B] ini untuk 2023,” ujarnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Syaiful Millah
Editor : Rayful Mudassir
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper