Bisnis.com, JAKARTA - PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) menganggarkan belanja modal (Capex) sebesar Rp1,5 triliun hingga Rp2 triliun pada tahun 2024.
Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys mengatakan mayoritas dari anggaran belanja tersebut akan digunakan untuk pengembangan jaringan, terutama di Indonesia bagian timur.
“Sebagai perusahaan telekomunikasi, yang paling utama, Capex dibutuhkan untuk membangun jaringan agar lebih luas, lebih berkualitas, dan lebih bagus. Agar melayani masyarakat dengan jauh lebih baik,” ujar Merza pada public expose, Jumat (25/11/2023).
Merza menjelaskan daerah-daerah di Indonesia bagian timur yang akan dijangkau hanyalah sejumlah daerah yang dirasa memiliki potensi ekonomi yang besar.
“Sebenarnya kalau kita lihat, pola pengembangan atau penambahan BTS itu, di pola pikir kita, harus benar-benar efisien memanfaatkan kemampuan Capex kita menuju ke area-area yang menurut kita harus kita bangun,” ujar Merza.
Merza juga mengatakan Smartfren akan melakukan ekspansi bisnis ke lini fix-mobile broadband (FMC) pada 2024. Sebagai informasi, selama semester I/2023 telah menambah 2500 BTS 4G baru.
Menurutnya, di Pulau Jawa dan Jabodetabek, Smartfren telah mendirikan 2000 BTS baru. Kemudian di Pulau Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi, Smartfren telah mendirikan 500 BTS baru.
Selain itu pada semester I/2023, Smartfren saat ini juga sudah ada di 288 kota di seluruh Indonesia, dari tahun lalu hanya sebanyak 240 kota.
Lebih lanjut, saat ini Smartfren mengalami peningkatan jumlah konsumen sebanyak 1,5 juta pelanggan baru. Pada semester I/2022, jumlah pelanggan Smartfren mencapai 34,7 juta dan meningkat hingga 36,2 juta pada semester II/2023. Kemudian, pendapatan kotor Smartfren juga mengalami peningkatan dari Rp5,4 miliar pada semester I/2022 menjadi Rp5,5 miliar pada semester I/2023.