Author

Ilona Juwita

CEO Props.id

Lihat artikel saya lainnya

Opini: Mengurai Rupa Media Baru Connected TV, Perbedaan, Peluang, dan Tantangan

Ilona Juwita
Jumat, 21 Juni 2024 | 11:50 WIB
Ilustrasi orang menonton televisi/unsplash
Ilustrasi orang menonton televisi/unsplash
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Dalam era di mana konektivitas internet telah meresap ke hampir setiap aspek kehidupan manusia, perangkat televisi pun tidak luput dari transformasi ini.

Connected TV (CTV) telah menjadi buzzword dalam industri media, menggambarkan perangkat televisi yang terhubung ke internet dan dapat melakukan streaming konten video digital. Lalu, apa bedanya connected TV dengan OTT atau Linier TV?

CTV merujuk pada perangkat televisi apa pun yang terhubung ke internet, memungkinkan pengguna untuk mengakses konten video digital secara langsung melalui fungsi smart TV bawaan atau perangkat eksternal seperti streaming stick, konsol game, atau dekoder. Beberapa contoh aplikasi CTV yang populer di Indonesia termasuk Vidio dan RCTI Plus.

Perbedaan utama antara CTV dan OTT adalah bahwa CTV berada di dalam TV, sedangkan OTT (Over The Top) mengacu pada layanan streaming yang menayangkan konten melalui internet, disediakan secara over the top dari platform lain.

Layanan streaming seperti Netflix atau Hulu adalah layanan OTT video, sementara Spotify adalah layanan OTT audio. OTT dapat diakses menggunakan perangkat apa pun yang memiliki koneksi internet dan layar. Aplikasi seperti WhatsApp, Viber, dan Telegram adalah layanan OTT yang memberi pengguna akses untuk berbagi informasi dengan koneksi internet.

Secara singkat, OTT adalah layanan yang menyediakan konten melalui internet, yang dijalankan pada perangkat, dan seringkali, perangkat tersebut adalah CTV. Sedangkan linier TV adalah model tradisional di mana konten disiarkan secara langsung sesuai jadwal yang ditentukan.

Di Indonesia, perusahaan seperti Indihome dan First Media mendominasi pasar CTV karena mereka menyediakan layanan internet untuk TV. Iklan dalam konten menjadi salah satu sumber pendapatan utama bagi platform CTV. Menurut data dari Google, CTV mulai populer secara global pada tahun 2019 dan diprediksi akan mencapai nilai $113 miliar pada akhir tahun 2026.

CTV menawarkan inventaris baru bagi pengiklan untuk mencapai audiens yang tersegmentasi dengan lebih efektif. Pengiklan dapat menjalankan iklan programatik di CTV, memanfaatkan data untuk menghasilkan kampanye yang lebih terarah. Studi kasus menunjukkan bahwa CTV dapat mencapai audiens dengan kriteria tertentu, dan platform yang mendukung publisher dalam memanfaatkan CTV menjadi kunci untuk kesuksesan.

Advertising dalam CTV menawarkan keunggulan unik dibandingkan dengan platform iklan tradisional. Dalam CTV, iklan dapat disampaikan secara lebih terukur dan tersegmentasi, karena platform ini memungkinkan penggunaan data pengguna yang lebih kaya. Pengiklan dapat menyasar audiens berdasarkan demografi, minat, dan perilaku mereka, sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas kampanye iklan.

Industri periklanan harus terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan CTV. Awalnya, CTV digunakan secara massal, namun sekarang pengiklan dapat membuat channel kustom untuk menargetkan audiens dengan lebih spesifik. Ini menuntut perubahan dalam strategi periklanan, termasuk penggunaan data dan teknologi yang semakin canggih.

Perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) juga memiliki dampak besar dalam industri CTV. Implementasi AI dalam periklanan di CTV memungkinkan layar TV menampilkan konten yang disesuaikan dengan preferensi pengguna berdasarkan algoritma.

Connected TV dapat menjadi ancaman bagi model linier TV tradisional. Meskipun memiliki tantangan, CTV menawarkan peluang besar bagi industri periklanan untuk mencapai audiens yang lebih tersegmentasi dan terlibat. Kunci keberhasilan di masa depan adalah adaptasi dan inovasi dalam memanfaatkan potensi penuh dari CTV, sesuai dengan perubahan perilaku dan preferensi pengguna yang terus berkembang.

 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Ilona Juwita
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper