ByteDance Akan Tutup Layanan TikTok Music di Indonesia

Rika Anggraeni
Rabu, 25 September 2024 | 12:42 WIB
Tampilan website TikTok Music/TikTok Music
Tampilan website TikTok Music/TikTok Music
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Induk TikTok, ByteDance mengumumkan akan menutup layanan streaming musik TikTok Music pada November 2024. Perlu diketahui, layanan ini tersedia di Indonesia, Brasil, Australia, Singapura, dan Meksiko.

Hal itu terungkap di pengumuman laman resmi TikTok Music. Pengumuman tersebut bertuliskan bahwa TikTok Music akan ditutup pada 28 November 2024. Perusahaan juga mengucapkan terima kasih kepada pengguna yang telah mendukung keberadaan TikTok Music selama ini.

“Dengan berat hati kami menyampaikan bahwa TikTok Music akan menghentikan layanannya per 28 November 2024. Setelah tanggal tersebut, akses ke TikTok Music, termasuk login, langganan, dan semua fungsi lainnya, tidak akan tersedia lagi,” demikian pengumuman TikTok Music, dikutip pada Rabu (25/9/2024).

Namun, pelanggan dapat terus menggunakan layanan hingga 28 November mendatang, setelah itu pembaruan akan dibatalkan secara otomatis.

Perusahaan raksasa teknologi asal China itu meminta agar pengguna TikTok Music memastikan untuk menyelesaikan sejumlah tindakan sebelum TikTok Music resmi hengkang.

TikTok Music meminta agar pengguna melakukan transfer daftar putar yang dilakukan sebelum 28 Oktober 2024. Serta, melakukan permintaan pengembalian dana sebelum 28 November 2024.

“Perhatikan bahwa informasi akun TikTok Music dan data pribadi Anda akan otomatis dihapus setelah TikTok Music ditutup,” tambahnya.

Mengutip TechCrunch, Rabu (25/9/2024), Kepala Global Pengembangan Bisnis Musik TikTok Ole Obermann menyampaikan bahwa fitur Tambahkan ke Aplikasi Musik telah memungkinkan ratusan juta lagu disimpan ke daftar putar di layanan streaming musik mitra.

“Kami akan menutup TikTok Music pada akhir November untuk fokus pada tujuan kami untuk memajukan peran TikTok dalam mendorong mendengarkan musik dan nilai yang lebih besar pada layanan streaming musik, untuk kepentingan artis, penulis lagu, dan industri,” kata Obermann.

TikTok mengatakan bahwa mereka akan terus bermitra dengan layanan streaming musik daripada bersaing dengan mereka. Sebagai informasi, pada Februari, perusahaan meluncurkan fitur “Tambahkan ke Musik” di TikTok yang memungkinkan pengguna menambahkan trek langsung ke daftar putar di Apple Music, Amazon Music, atau Spotify.

TikTok Music bermula pada produk ByteDance bernama Resso, yang pertama kali diluncurkan di India dan Indonesia pada 2019 dan kemudian diperluas ke Brasil.

Pada 2023, ByteDance mengubah nama Resso menjadi TikTok Music di Brasil dan Indonesia, dan memperluasnya ke Singapura, Australia, dan Meksiko. Sementara itu, Resso dilarang awal tahun ini di India.

Lebih lanjut, ByteDance, yang juga memiliki platform distribusi musik SoundOn, kemungkinan ingin mengandalkan popularitas TikTok untuk mendorong streaming dalam ekosistemnya sendiri. Sayangnya, layanan tersebut tidak berkembang secara internasional di luar beberapa pasar.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper