OpenAI Perkenalkan Asisten Suara AI, Ini 3 Keunggulannya

Rika Anggraeni
Rabu, 2 Oktober 2024 | 13:31 WIB
Ilustrasi Logo OpenAI/Reuters
Ilustrasi Logo OpenAI/Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — OpenAI meluncurkan sejumlah alat baru yang akan memudahkan pengembang untuk membangun aplikasi berdasarkan teknologi kecerdasan buatannya atau artificial intelligence (AI). Hal ini seiring pembuat ChatGPT tengah berlomba dengan raksasa teknologi untuk mengikuti perlombaan AI generatif.

Melansir dari Reuters, Rabu (2/10/2024), Microsoft mengatakan alat real-time baru ini diluncurkan segera untuk pengujian yang memungkinkan pengembang untuk membuat aplikasi suara AI menggunakan satu set instruksi.

Proses sebelumnya mengharuskan pengembang untuk melalui setidaknya tiga langkah. Pertama, menyalin audio. Kedua, menjalankan model teks yang dihasilkan untuk menghasilkan jawaban atas pertanyaan. Serta yang ketiga, menggunakan model teks-ke-ucapan yang terpisah.

Sementara itu, sebagian besar pendapatan OpenAI berasal dari bisnis yang menggunakan layanannya untuk membangun aplikasi AI mereka sendiri. Ini menjadikan peluncuran kemampuan canggih sebagai nilai jual utama.

Di sisi lain, persaingan juga memanas, seperti raksasa teknologi Alphabet yang merupakan induk Google. Perusahaan mengintegrasikan model AI yang mampu memproses berbagai bentuk informasi seperti video, audio, dan teks di seluruh bisnis mereka.

Lebih lanjut, OpenAI berharap pendapatannya bisa melonjak menjadi US$11,6 miliar atau sekitar Rp177,22 triliun (asumsi kurs Rp15.277 per dolar AS) tahun depan dari perkiraan US$3,7 miliar atau sekitar Rp56,53 triliun pada 2024.

Di samping itu, OpenAI juga berada di tengah-tengah penggalangan dana sebesar US$6,5 miliar yang dapat bernilai US$150 miliar.

Perlu diketahui, OpenAI memperkenalkan alat penyetelan halus untuk model setelah pelatihan yang akan memungkinkan pengembang untuk meningkatkan respons yang dihasilkan oleh model menggunakan gambar dan teks.

Proses penyetelan ini dapat mencakup umpan balik (feedback) dari manusia yang memberi contoh model jawaban baik dan buruk berdasarkan tanggapannya.

OpenAI menjelaskan bahwa model ini menggunakan gambar untuk menyempurnakan model akan memberi mereka kemampuan pemahaman gambar yang lebih kuat, yang memungkinkan aplikasi seperti pencarian visual yang ditingkatkan dan deteksi objek yang ditingkatkan untuk kendaraan otonom.

Selain itu, perusahaan milik Sam Altman itu juga meluncurkan alat yang akan memungkinkan model yang lebih kecil untuk belajar dari yang lebih besar, bersama dengan "Prompt Caching" yang memotong beberapa biaya pengembangan hingga setengahnya dengan menggunakan kembali potongan-potongan teks yang telah diproses AI sebelumnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper