Belanja Teknologi Informasi RI Tertinggal dari Singapura, Cuma 0,5% dari PDB

Rika Anggraeni
Kamis, 3 Oktober 2024 | 19:20 WIB
Menkominfo Budi Arie dalam konferensi pers di Kantor Kominfo, Jakarta, Jumat (20/10/2023) - BISNIS/Ni Luh Anggela
Menkominfo Budi Arie dalam konferensi pers di Kantor Kominfo, Jakarta, Jumat (20/10/2023) - BISNIS/Ni Luh Anggela
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyatakan bahwa belanja teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Indonesia masih sangat rendah dibandingkan negara tetangga, seperti Singapura.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa belanja TIK di Amerika Serikat (AS) dan China mampu mencapai 2% dari produk domestik bruto (PDB). Bahkan, belanja teknologi informasi dan komunikasi di Singapura sudah mencapai 5% dari PDB.

“Nah di Indonesia berapa? Baru 0,5% dari PDB kita dibelanjakan untuk sektor TIK. Jadi ini masih [ada] peluangnya, kalau kita bandingkan dengan beberapa negara saja, seharusnya potensi belanja TIK kita harusnya sudah 4 kali lipat,” kata Budi dalam acara Sarasehan bersama Menkominfo di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (3/10/2024).

Padahal, Budi menyebut bahwa Indonesia diperkirakan akan memimpin dalam sektor layanan keuangan digital (digital financial service) pada 2030 mendatang.

Budi juga menyebut bahwa perkembangan sektor TIK dan digital juga menarik minat dari para investor dalam berinvestasi di kawasan Asia Tenggara. Tercatat, pasca pandemi, investasi asing di Asia Tenggara mengalami peningkatan hingga mencapai US$224 miliar pada 2022.

“Karena sebagian dari pertumbuhan investasi asing di kawasan ini nilai investasi sektor infrastruktur TIK mengalami peningkatan dari US$1 miliar pada 2020 menjadi lebih dari US$11 miliar pada 2022,” jelasnya.

Adapun, Budi mengatakan bahwa Indonesia mampu menarik investor di sektor digital sebesar US$22 miliar pada 2023, demikian menurut data Kemenko Perekonomian pada 2023. 

Budi mengklaim bahwa pusat data, sistem pembayaran, hingga infrastruktur komunikasi menjadi sektor tujuan investasi negara asing di Tanah Air.

Di samping itu, perkembangan emerging technologies juga membuka banyak peluang dengan inovasi teknologi, mulai dari pemanfataan internet of things (IoT) dan blockchain yang memudahkan penelusuran data dan informasi.

Selain itu, teknologi juga memacu pengembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk produktivitas dan efisiensi proses bisnis, serta perkembangan teknologi 5G advanced yang memungkinkan ultra-reliable low latency communication.

Adapun, Kemenkominfo memproyeksikan kontribusi koneksi jaringan 5G terhadap ekonomi global pada 2030 mampu mencapai US$960 miliar.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper