Elon Musk vs Mukesh Ambani, Dua Taipan Dunia Berseteru Karena Spektrum Satelit

Leo Dwi Jatmiko
Selasa, 15 Oktober 2024 | 11:11 WIB
CEO Tesla Inc. dan SpaceX Elon Musk menyampaikan pidato dalam pembukaan World Water Forum ke-10 di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (20/5/2024). ANTARA/Aprillio Akbar.
CEO Tesla Inc. dan SpaceX Elon Musk menyampaikan pidato dalam pembukaan World Water Forum ke-10 di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (20/5/2024). ANTARA/Aprillio Akbar.
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Reliance, perusahaan telekomunikasi milik miliarder India Mukesh Ambani, menolak cara Otoritas Regulasi Telekomunikasi India (TRAI) dalam mengalokasikan spektrum pita lebar satelit ke Starlink, perusahaan internet satelit milik Elon Musk

Regulator India dinilai memberikan ‘karpet merah’ kepada Starlink yang membuat persaingan persaingan antara pemain lokal dengan Starlink milik Elon Musk meningkat. 

Regulator mengalokasikan spektrukm frekuensi ke Starlink dan Project Kuiper milik Amazon secara administratif. Reliance protes dan meminta agar lelang tersebut diberikan lewat skema lelang.  

Business Standar melaporkan Inti dari pertikaian ini berpusat pada penafsiran hukum India, yang menurut beberapa pakar industri telah memfasilitasi alokasi spektrum satelit ke Starlink sesuai dengan usulan Musk. 

Kepada Reuters, Reliance menolak dan berpendapat bahwa saat ini tidak ada ketentuan untuk layanan pita lebar satelit yang ditujukan kepada pengguna perorangan atau rumahan.

 Otoritas Regulasi Telekomunikasi India (Trai) melakukan konsultasi publik terkait masalah tersebut. Dalam surat pribadi tertanggal 10 Oktober, Reliance meminta agar proses spektrum dimulai kembali, dengan mengklaim bahwa Trai telah "menafsirkan secara pre-emptif" keadaan yang mendukung alokasi alih-alih lelang.

“Trai tampaknya telah menyimpulkan, tanpa dasar apa pun, bahwa penugasan spektrum harus bersifat administratif,” tulis Kapoor Singh Guliani, pejabat senior urusan regulasi di Reliance, dalam korespondensinya dengan Menteri Telekomunikasi Union Jyotiraditya Scindia dikutip, Selasa (15/10/2024). 

Sebelumnya pada Juni 2024, regulator antariksa India telah memberikan persetujuan untuk layanan internet satelit yang dioperasikan oleh perusahaan patungan antara Jio Platforms milik Reliance Industries milik Ambani dan SES, sebuah firma yang berpusat di Luksemburg.

Pusat Promosi dan Otorisasi Luar Angkasa Nasional India, yang dikenal sebagai IN-SPACe, mengeluarkan tiga persetujuan untuk Orbit Connect India pada bulan April dan Juni, kata seorang eksekutif pemerintah.

Otorisasi tersebut, yang belum pernah dilaporkan sebelumnya, memungkinkan Orbit Connect untuk mengoperasikan satelit di atas India, tetapi persetujuan lebih lanjut diperlukan oleh departemen telekomunikasi negara tersebut untuk memulai operasi guna menyediakan akses internet berkecepatan tinggi berbasis satelit.

Kondisi ini merupakan kemenangan lain bagi Ambani, orang terkaya di negara itu yang memiliki kekayaan bersih sekitar $114,4 miliar.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper