Pedagang Lokal Terancam, Temu dan Shein Mulai Kuasai Pasar Vietnam

Mutiara Nabila
Jumat, 25 Oktober 2024 | 12:43 WIB
Ilustrasi logo e-commerse Temu asal China/Google PlayStore
Ilustrasi logo e-commerse Temu asal China/Google PlayStore
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Barang-barang murah asal China sudah mulai membanjiri pasar Vietnam sejak e-commerce China, Temu, berhasil masuk ke negara tersebut pada Oktober 2024. 

Tak hanya Temu, pasar lokal Vietnam juga terancam dengan pertumbuhan Shein. Shein merupakan platform e-commerse yang menawarkan berbagai produk fesyen. 

Dengan pertumbuhan yang cepat karena menawarkan harga murah dan bebas ongkos kirim, pedagang lokal Vietnam mulai merasakan kekhawatiran. 

Hal ini dirasakan produsen kopi Meet More, yang selama ini mengandalkan platform e-commerce asing seperti Shopee, Lazada, dan TikTok untuk menjual produknya, dengan 40% pendapatannya berasal dari platform tersebut.

Baru-baru ini, perusahaan China tersebut juga menjual produk serupa dengan harga lebih rendah dan menawarkan pengiriman gratis. Hal ini membuat pedagang lokal merasa terancam. 

"Kami telah menurunkan harga untuk bersaing, tetapi itu juga berarti laba kami hilang," ungkap Meet More, dilansir VNExpress, Jumat (25/10/2024). 

Meet More merupakan salah satu dari setengah juta penjual lokal Vietnam di platform e-commerce yang menghadapi tantangan besar akibat ekspansi Temu dan Shein. 

Dengan hadirnya dua e-commerce tersebut membawa lebih banyak barang China ke Vietnam dengan harga yang jauh lebih murah.

Meskipun Temu belum terdaftar secara resmi di Vietnam, perusahaan ini telah menawarkan pengiriman gratis kepada para pembeli.

Shein, Taobao, dan 1688 adalah platform China lainnya yang telah turut berekspansi dan meningkatkan kehadiran mereka di media sosial Vietnam.

Pakar pemasaran Nguyen Duy Vi mengatakan bahwa bisnis lokal tidak dapat terus menurunkan harga karena mereka memiliki biaya produksi dan pajak yang lebih tinggi daripada kehadiran barang-barang dari China.

Jika terus berjalan, akan ada risiko tinggi para pengusaha lokal akan kehilangan pelanggan, terutama di kisaran pendapatan rendah dan menengah, yang sensitif terhadap harga.

Perusahaan induk Temu, PDD Holdings, telah meraih kesuksesan besar di China berkat strategi diskon besar-besarannya.

Dengan teknologi canggih, sistem logistik perusahaan tersebut melewati perantara yang tidak diperlukan dan memungkinkan produk untuk langsung dikirim dari produsen ke konsumen dengan biaya minimum.

Berkat infrastruktur manufaktur China yang juga sangat besar, Temu dapat menawarkan sejumlah besar pilihan kepada konsumen Vietnam di semua kategori termasuk pakaian, kosmetik, peralatan rumah tangga, hingga gadget dan produk teknologi.

Masuknya produk berharga murah ini diperkirakan akan merugikan konsumen domestik dalam jangka panjang.

Selain itu, dengan penjual yang berlokasi di luar negeri, pelanggan bisa saja mengalami masalah pascapenjualan, seperti tak bisa mengajukan keluhan atau menuntut pengembalian uang. 

Awal mula masuknya Temu di Vietnam...

Halaman:
  1. 1
  2. 2

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper