Bisnis.com, JAKARTA - Mantan penasihat senior perusahaan OpenAI, Miles Brundage menyebut tidak ada perusahaan yang siap mengimplementasikan AGI (Artificial General Intelligence) atau kecerdasan buatan setingkat manusia, termasuk OpenAI.
Hal tersebut dirinya katakan saat mengumumkan hengkang dari perusahaan yang selama enam tahun dirinya rawat.
“Baik OpenAI maupun lab terdepan lainnya tidak siap [untuk AGI], dan dunia juga belum siap,” tulis Miles melansir dari The Verge, Jumat (25/10/2024).
Kepergian Miles dari OpenAI dikabarkan karena pembubaran tim “AGI Readiness” Brundage, yang terjadi hanya beberapa bulan setelah perusahaan membubarkan tim “Super Alignment”.
Pembubaran diduga membuat adanya sebuah ketegangan antara pekerja soal misi awal OpenAI dan ambisi komersialnya.
Perusahaan tersebut dilaporkan menghadapi tekanan untuk beralih dari nirlaba menjadi perusahaan nirlaba yang memberikan manfaat publik dalam waktu dua tahun. Hal ini harus dilakukan atau perusahaan harus mengembalikan dana dari putaran investasi terbarunya senilai $6,6 miliar.
Pergeseran ke arah komersialisasi ini telah lama mengkhawatirkan Brundage, yang menyatakan keberatannya pada tahun 2019 ketika OpenAI pertama kali mendirikan divisi nirlabanya.
Terlepas dari gesekan ini, Miles mencatat bahwa OpenAI telah menawarkan untuk mendukung pekerjaannya di masa mendatang dengan pendanaan, kredit API, dan akses model awal tanpa adanya kewajiban timbal balik.
Adapun, kepergian Miles dari OpenAI menambah catatan pekerja senior yang hengkan dari perusahaan ini.
Jan Leike, seorang peneliti terkemuka, pergi setelah mengklaim bahwa budaya dan proses keselamatan telah dikesampingkan oleh OpenAI
Selain itu, salah satu pendiri OpenAI Ilya Sutskever juga pergi untuk meluncurkan perusahaan rintisan AI miliknya sendiri yang berfokus pada pengembangan AGI yang aman.