Ekonomi Digital RI Terbesar di Asean 2024, E-Commerce Kontributor Utamanya

Lukman Nur Hakim
Rabu, 13 November 2024 | 15:36 WIB
Produk TikTok Shop yang paling laris dalam sepekan terakhir September/tangkapan layar/Novita Sari Simamora
Produk TikTok Shop yang paling laris dalam sepekan terakhir September/tangkapan layar/Novita Sari Simamora
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonomi digital Indonesia diprediksi mencapai Gross Merchandise Value (GMV) sebesar US$90 miliar (Rp1.420 triliun) pada tahun 2024.

Dalam laporan e-Conomy SEA 2024 terbaru yang disusun oleh Google, Temasek, dan Bain & Company, nilai ekonomi digital Indonesia 2024 naik 13% dibandingkan tahun 2023, menjadikannya GMV terbesar di Asia Tenggara.

Country Director Google Indonesia Veronica Utami mengatakan bahwa pertumbuhan yang kuat menjadi salah satu faktor nilai ekonomi digital Indonesia pada tahun 2024 diprediksi akan naik.

“Indonesia tetap menjadi negara dengan perekonomian digital terbesar di Asia Tenggara, dan diperkirakan tahun ini akan berakhir di sekitar US$90 miliar. Jadi masih kuat dan masih bertumbuh 13% meskipun ukurannya sudah sangat besar,” kata Veronica di kantor Google, Rabu (13/12/2024).

Adapun, dalam laporan tersebut sektor e-commerce masih menjadi kontributor terbesar bagi ekonomi digital, tumbuh 11% menjadi GMV US$65 miliar pada tahun 2024.

Membuntuti e-commerce, sektor online travel dan sektor transportasi dan makanan diperkirakan menyumbang masing US$9 miliar terhadap ekonomi digital.

Posisi terakhir diikuti oleh sektor media online yang diperkirakan bakal menyumbang sekitar US$8 miliar untuk ekonomi digital Indonesia.

Veronica menjelaskan, tingginya kontributor e-commerce terhadap ekonomi digital Indonesua tidak terlepas dari fitur-tur baru seperti video commerce untuk meningkatkan pengalaman pengguna dalam berbelanja. 

Indonesia merupakan pasar dengan pertumbuhan tercepat kedua terkait jumlah video yang diupload kreator, dengan peningkatan CAGR sebesar 16% dari tahun 2022 hingga 2024.

“Seiring berkembangnya lanskap digital, kami melihat video commerce dan ekonomi kreator terus bertumbuh. Komunitas kreator video yang berkembang pesat di Indonesia, yang merupakan komunitas dengan pertumbuhan tercepat kedua di kawasan ini setelah Singapura, menandakan potensi besar yang dimiliki Indonesia di bidang ini," ujar Veroncia.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper