Global Berlomba Kembangkan AI, Wamenkomdigi: Seperti Persaingan Bikin Nuklir

Lukman Nur Hakim
Kamis, 28 November 2024 | 16:40 WIB
Wamenkomdigi Nezar Patri menyapa wartawan setibanya di kediaman Presiden Prabowo Subianto di Jakarta, Selasa (15/10/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
Wamenkomdigi Nezar Patri menyapa wartawan setibanya di kediaman Presiden Prabowo Subianto di Jakarta, Selasa (15/10/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menyebut negara-negara global tengah berlomba mengembangkan kecerdasan buatan (AI). Mirip dengan perlombaan pembuatan senjata nuklir saat perang dingin atau Cold War

Cold War sendiri adalah periode ketegangan politik dan militer yang terjadi antara Dunia Barat dan Dunia Komunis setelah Perang Dunia II. Pada saat itu, negara-negara global membangun nuklir untuk memperkuat posisi.

“Sekarang AI itu mirip kayak perlombaan menciptakan senjata nuklir pada waktu cold war. Hampir mirip,” kata Nezar dalam Seminar dan Launching Buku Kagama AI di Jakarta, Kamis (28/11/2024).

Tidak hanya soal perlombaan senjata nuklir, Nezar menjelaskan perkembangan AI juga berkesinambungan dengan regulasi yang ada di sebuah negara.

Nezar menyebut jika terdapat regulasi tentang AI sudah diadopsi oleh masyarakat global, maka pembuat regulasi tersebut akan menjadi pemain dominan yang besar.

“Itu yang terjadi pada waktu penyusunan undang-undang soal nuklir misalnya,” ujarnya.

Nezar menuturkan hal tersebut pernah terjadi dengan undang-undang ruang angkasa. Dimana dalam undang-undang tersebut terdapat beberapa syarat untuk meluncurkan sesuatu ke ruang angkasa.

Salah satunya adalah soal teknologi yang digunakan dan sejumlah aturan-aturan yang dibuat secara global sebelum meluncurkan sesuatu ke ruang angkasa.

“Nah jadi ada undang-undang itu. Nah AI sekarang ini menjadi satu wilayah bagaimana diperdebatkan di tingkat global. Apa itu yang disebut dengan responsibly AI,” ucapnya.

Adapun, pada hari ini Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) melalui Komunitas Kagama Artificial Intelligence atau Kagam AI meluncurkan buku tentang AI, Kamis (28/11/2024).

Buku tersebut berjudul Memahami AI Sebuah Panduan Etik yang ditulis langsung oleh Agus Sudibyo yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas LPP TVRI.

Dalam sambutannya, Agus menyebut pentingnya dualitas sikap dalam menghadapi AI. Dua sikap tersebut adalah optimistis sekaligus skeptis dan bersukacita sekaligus waspada.

"AI suatu teknologi hari ini yang disambut begitu gegap gempita. Euforia terhadap AI seharusnya dibarengi dengan sikap waspada,” ucapnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper