Bisnis.com, JAKARTA - TP-Link, perusahaan penyedia ruter internet rumah dan perangkat jaringan serta aksesoris, menghadapi masalah serius di Amerika Serikat. Negeri Paman Sam berencana menarik peredaran alat tersebut di pasar karena diduga dipakai untuk alat spionase China.
Wall Street Journal melaporkan Washington sedang menyelidiki merek router internet rumahan paling populer karena menjadi alat serangan siber yang didukung China.
Departemen Kehakiman dan Pertahanan, serta Departemen Perdagangan sedang menyelidiki merek router tersebut, dan Departemen Perdagangan memanggil perusahaan tersebut.
Dilansir dari Digital Trends, Kamis (19/12/2024) investigasi yang dilakukan dapat mengarah pada kemungkinan pelarangan terhadap merek router tersebut.
Serangan yang dihadirkan TP-Link menargetkan pemasok Departemen Pertahanan, organisasi pemerintah, organisasi nonpemerintah, dan lembaga pemikir.
Badan Keamanan AS menemukan bahwa perusahaan tersebut memiliki kerentanan dalam sistem keamanannya yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan serangan siber. Selain itu, TP-Link juga diduga memenuhi kewajiban untuk memberikan data kepada pemerintah China dan mematuhi tuntutan keamanan nasional, tulis Tom Hardware.
TP-Link saat ini menguasai sekitar 65% pangsa pasar AS dan menurut laporan router tersebut banyak digunakan oleh Departemen Pertahanan dan NASA. Departemen Pertahanan dan NASA menolak berkomentar.
Sementara itu Tim Komunikasi TP-Link bersedia bekerja sama dengan pemerintah AS untuk mengusut dugaan itu.
“Kami siap bekerja sama dengan pemerintah AS guna menunjukkan bahwa praktik keamanan kami sepenuhnya sejalan dengan standar keamanan industri dan untuk menunjukkan komitmen berkelanjutan kami terhadap pasar AS, konsumen AS, dan menanggulangi risiko keamanan nasional AS,” kata Tim Komunikasi TP-Link.
Adapun jika pelarangan ruter ini menjadi kenyataan, ini akan menjadi salah satu penarikan peralatan telekomunikasi China terluas dari AS.
Hubungan dagang AS dan China sempat memanas termasuk di sektor teknologi. Pada periode pertama kepemimpinannya, Trump menyingkirkan Huawei Technologies pada 2019.
Trump tidak ingin Amerika Serikat berbisnis dengan perusahaan China, Huawei karena alasan keamanan nasional. Produk-produk Huawei menjadi ancaman bagi Amerika Serikat.
"Saya tak mau berbisnis sama sekali sebab ini adalah ancaman keamanan nasional dan saya benar-benar percaya bahwa media telah meliputnya agak berbeda dengan itu,” Trump.