Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid memastikan tidak ada serangan siber ransomware atau kebobolan pada sektor perbankan.
Hal tersebut disampaikan Meutya usai adanya dugaan serangan ransomware terhadap BRI yang belum lama ini beredar di media sosial, salah satunya X/Twitter.
Meutya menuturkan pihaknya sudah berkordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) dan mendapatkan tidak ada serangan yang menyasar sektor perbankan.
“Nah sejauh ini kami setelah berkoordinasi dengan BSSN dan menyatakan tidak ada peretasan, artinya ya, kebocoran akibat peretasan,” kata Meutya dalam acara Level UP UMKM Berama Menkomdigi, Sabtu (21/12/2024).
Meutya pun menyampaikan agar masyarakat tidak mudah termakan berita yang tersebar di media sosial. Apalagi dari akun media sosial yang tidak jelas asal usulnya.
Selain media sosial, Meutya juga meminta masyarakat agar melihat pemberitaan dari media massa yang memang kredibel dan terdaftar.
“Jadi kalau sosmednya kan mungkin kita dapat informasi dari sosmed, tapi kita juga harus melihat media-media yang mainstream betul apa tidak ada kebocoran,” ujarnya.
Adapun, informasi mengenai dugaan serangan ransomware terhadap BRI banyak beredar di media sosial, salah satunya X/Twitter.
Akun @FalconFeedsio, yang mengatasnamakan diri sebagai perusahaan keamanan teknologi, menyebut bahwa bank tertua di Tanah Air itu telah menjadi korban serangan Bashe Ransomware.
Cuitan tersebut juga menampilkan gambar berupa tenggat waktu terkait data-data dari BRI pada 23 Desember 2024 pukul 09.00 UTC.
BRI Membantah
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. alias BRI (BBRI) merespons dugaan adanya serangan ransomware terhadap perseroan. Informasi itu ramai diperbincangkan di media sosial sejak Rabu (18/12/2024) petang.
Saat dikonfirmasi, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menyebut bahwa data maupun simpanan nasabah di bank pelat merah tersebut tetap aman.
“BRI memastikan data dan dana nasabah aman, serta masyarakat dapat bertransaksi secara normal,” katanya kepada Bisnis melalui pesan singkat, Kamis (19/12/2024).