Pentingnya ukuran pesawat
Saat seekor burung menabrak pesawat, akan terdengar seperti suara ledakan. Ketika burung tersedot ke dalam mesin, mereka biasanya melewati inti mesin dan memasuki sistem pendingin udara. Penumpang mungkin mencium bau yang mengingatkan pada ayam goreng.
Jika seekor burung terbang sangat dekat dengan jendela, dapat diasumsikan bahwa beberapa bagian dari burung tersebut dapat mengenai sayap, mesin, atau stabilizer pesawat.
Dalam kasus seperti itu, awak penerbangan akan memberi tahu pengontrol lalu lintas udara bahwa serangan burung mungkin terjadi dan pemeriksaan serangan burung mungkin diperlukan pada saat kedatangan. Jika awak pesawat mencurigai adanya serangan burung, mereka terlebih dahulu memeriksa parameter mesin untuk memastikan mesin tidak goyang.
Kerusakan akibat serangan burung tergantung pada beberapa faktor. Pertama, ada ukuran pesawatnya. Pesawat kecil dan mesin baling-baling lebih rentan terhadap kerusakan struktural seperti: tembusnya kaca depan, permukaan kontrol, atau ekor.
Penembusan kaca depan dapat mengakibatkan cedera pada pilot dan penumpang, kehilangan kendali, dan potensi konsekuensi bencana.
Pesawat besar biasanya mengalami kerusakan mesin atau bahkan kerusakan total saat burung terbang di atasnya. Jika ada burung yang tersedot ke dalam mesin, kerusakan parah dapat terjadi pada rotor kompresor nomor satu (bilah kipas).
Hal ini dapat menyebabkan getaran hebat, suara benturan keras, dan hilangnya daya dorong mesin. Serangan burung tidak hanya dapat merusak mesin pesawat besar, tetapi juga bagian-bagian seperti sayap, hidung, kaca depan, dan badan pesawat.
Saat mendarat atau lepas landas, serangan burung dapat merusak roda pendaratan yang diperpanjang dan menyebabkan kerusakan parah pada rem dan kemudi roda gigi.
Penting juga untuk mengetahui berapa banyak burung yang menabrak pesawat. Misalnya, bebek, angsa, dan angsa muda hanya memberikan 2% dari insiden tabrakan burung. Namun, karena burung cenderung terbang dalam kawanan besar, hal ini dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada pesawat.
Kegagalan mesin total setelah kecelakaan yang melibatkan hewan berbulu dapat membahayakan keselamatan penerbangan secara serius. Oleh karena itu, untuk mencegah atau setidaknya meminimalkan risiko, bandara mengambil langkah-langkah untuk mencegah serangan burung. Kerusakan mesin total akibat serangan burung dapat membahayakan keselamatan penerbangan. Untuk mencegah, atau setidaknya meminimalkan, risiko, bandara telah mengambil tindakan pencegahan kerusakan. Langkah-langkah tertentu telah diambil untuk mencegah kerusakan sampai batas tertentu.
Hal pertama yang dapat dilakukan pengelola bandara adalah mengurangi habitat burung di sekitar bandara dan landasan pacu. Padang rumput terbuka dan perairan, semak-semak dan pepohonan menyediakan makanan dan tempat peristirahatan bagi burung. Oleh karena itu, bandara cenderung menebang pohon yang bersarang, mengurangi penumpukan air hujan, dan mengganti budidaya tanaman dengan penggembalaan ternak.
Burung migran yang mengikuti jalur terbang yang telah ditentukan dengan baik dapat menimbulkan bahaya jika jalur terbangnya berada di dekat bandara. Untuk mencegah hal ini, operator bandara mengirimkan sinyal marabahaya burung dan menggunakan peluru penangkal burung kembang api. Beberapa bandara besar bahkan menggunakan elang peregrine terlatih untuk menjauhkan burung camar dan angsa dari tempat pembuangan sampah. Kawanan burung dalam jumlah besar juga dapat dideteksi menggunakan peralatan radar darat khusus. (Tesalonika Loris)