China dan Rusia Makin Terang-terangan Tantang AS

Hesti Puji Lestari
Jumat, 3 Januari 2025 | 06:52 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping selama pertemuan di Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Maret 2023. Sputnik/Sergei Karpukhin/Pool via REUTERS
Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping selama pertemuan di Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Maret 2023. Sputnik/Sergei Karpukhin/Pool via REUTERS
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - China dan Rusia tampak semakin terang-terangan menantang AS, terutama dalam persaingan teknologi yang memang sudah terjadi sejak beberapa dekade terakhir.

Dilansir dari Miami Herald, Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan pemerintah dan Sberbank, bank milik negara terbesar di Moskow, untuk berkolaborasi dengan China dalam mengembangkan teknologi AI.

Reuters menyebut bahwa manuver ini kemungkinan merupakan upaya untuk menantang AS.

Dalam instruksi resmi di situs web Kremlin yang dipublikasikan pada hari Rabu, Putin menulis bahwa entitas tersebut harus "memastikan kerja sama lebih lanjut dengan Republik Rakyat Tiongkok dalam penelitian dan pengembangan teknologi di bidang kecerdasan buatan."

China merupakan salah satu negara adikuasa dunia dalam hal pengembangan AI, sehingga negara tersebut dapat membantu Rusia dalam mengembangkan senjata bertenaga AI dan banyak lagi.

Bukan hanya itu, Putin baru-baru ini mengumumkan bahwa Rusia akan bekerja sama dengan negara-negara lain yang menjadi anggota BRICS, aliansi internasional yang terdiri dari negara-negara anggota termasuk Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, untuk mengembangkan AI.

Dalam hal ini, presiden Rusia mengatakan bahwa ia ingin menciptakan aliansi AI, yang dimaksudkan untuk melawan kemajuan AS dalam pengembangan AI.

Sanksi yang dijatuhkan oleh Barat membatasi kemampuan Rusia untuk mengejar tujuan AI-nya, karena Moskow tidak dapat mengakses teknologi yang dibutuhkan untuk mengeksplorasi teknologi tersebut, termasuk microchip.

Pada tahun 2023, CEO Sberbank German Gref mencatat bahwa kurangnya akses Rusia ke unit pemrosesan grafis, microchip yang mendukung pengembangan AI, membuat kemajuan di bidang ini menjadi sulit.

Apa Fokus Rusia?

Halaman:
  1. 1
  2. 2
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper