Komdigi Belum Terima Permohonan Merger XL Smartfren, Nasib Spektrum Menggantung

Lukman Nur Hakim
Senin, 13 Januari 2025 | 20:13 WIB
Karyawan melayani pelanggan di salah satu gerai XL Center di Jakarta, Selasa (7/1/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melayani pelanggan di salah satu gerai XL Center di Jakarta, Selasa (7/1/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menegaskan belum menerima laporan mengenai merger PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN). Kepastian spektrum kedua perusahaan belum pasti. 

Direktur Jenderal (Dirjen) Infrastruktur Digital Wayan Toni Supriyanto mengatakan Komdigi masih menunggu kedua perusahaan menyampaikan permohonan merger.

Diketahui, PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dan PT Smart Tel mengumumkan merger pada awal Desember 2024. Adapun hingga saat ini, permohonan resmi keduanya ke Komdigi belum terealisasi.

“Saya sampai hari ini belum pernah bertemu dengan teman-teman XL dan Smart pasca mereka gabung (merger),” kata Wayan di Komdigi, Senin (13/1/2025).

Lebih lanjut, terkait dengan frekuensi keduanya Wayan menuturkan dirinya belum juga mengetahui seperti apa pembagiannya.

Sebab, dirinya belum melakukan pertemuan dengan dua entitas tersebut. Sehingga belum melakukan pembahasan lebih dalam mengenai merger ini. Apalagi, Wayan menyebut dua perusahaan ini memiliki frekuensi yang besar setelah adanya merger ini.

Akan tetapi, Wayan memastikan bakal mengkaji kesepakatan merger yang terjadi antara pihak XL dan Smartfren.

“Karena kami juga akan lapor selalu dengan pimpinan. Kita juga akan ngajak ngobrol dengan industri itu sendiri,” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya,  PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dan PT Smart Tel mengumumkan penggabungan usaha (merger) dengan nilai mencapai Rp104 triliun. Penggabungan ini akan membentuk entitas telekomunikasi baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (“XLSmart”).

Group Chief Executive Officer Axiata Group Vivek Sood mengatakan merger ini menggabungkan dua entitas yang akan saling melengkapi dalam melayani pangsa pasar telekomunikasi Indonesia.

XLSmart akan memiliki skala, kekuatan finansial, dan keahlian yang mampu mendorong investasi infrastruktur digital, memperluas jangkauan layanan, dan mendorong inovasi bagi pelanggan, sekaligus menciptakan pasar yang lebih sehat dan kompetitif.

“Merger ini merupakan langkah penting dalam membangun fondasi ekonomi digital yang tangguh. Merger ini akan memungkinkan kami untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur yang unik bagi Indonesia sebagai negara kepulauan,” kata Vivek dikutip Rabu (11/12/2024). 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper