Bisnis.com, JAKARTA — Pengembang game ternama, Electronic Arts (EA), temukan ratusan upaya curang (cheat) setelah luncurkan beta untuk game tembak-menembaknya, Battlefield 6.
Akhir pekan lalu, setelah EA meluncurkan Battlefield 6, banyak dari para pemain mengeluhkan keberadaan cheater atau pemain yang menggunakan cara curang untuk menang.
Seorang anggota tim anti-cheat EA yang dikenal sebagai AC menanggapi hal tersebut dengan mengungkap 104.000 laporan kejadian potensi cheater, dan telah menghentikan 330.000 upaya menipu atau mengutak-atik kontrol anti-cheat.
EA menerapkan sistem anti-cheat tingkat kernel yang disebut Javelin, yang artinya sistem tersebut memiliki hak akses tertinggi di komputer.
Hal tersebut memungkinkannya memantau semua yang terjadi di komputer dengan tujuan mendeteksi cheat, yang seringkali berjalan di latar belakang dengan menyamar sebagai program lain.
Dalam sebuah unggahan, AC mengakui jika sistem Javelin tidak menjamin cheater akan hilang sepenuhnya. anggota tim anti-cheat tersebut juga menyinggung fakta bahwa Battlefield 6 menerapkan Secure Boot, sebuah fitur keamanan berbasis perangkat keras Windows.
“Secure Boot menjadi penghalang lain yang membantu kami mempersulit pengembang cheat untuk membuat program curang, dan memudahkan kami mendeteksinya,” jelas AC, dilansir TechCrunch, Selasa (12/8/2025).
Dia juga mengatakan, sistem anti-cheat bukanlah solusi sekali jadi, sebab, ketika sistem tersebut sebelumnya berhasil di satu atau beberapa game, itu belum tentu menjamin keberhasilannya untuk semua game.
Cheat atau peretas game merupakan masalah berkepanjangan bagi setiap video game online. Belakangan ini, selain EA, perusahaan seperti Riot Games dan Activision telah meluncurkan sistem anti-cheatnya pada masing-masing game mereka, Valorant dan Call of Duty.
Direktur dan Kepala anti-cheat Riot Games, Phillip Koskinas mengatakan, pada awal tahun ini, pihaknya telah melakukan beberapa cara untuk menindak para cheater, serta pembuat dan penjual cheat.
“Memblokir cheater, memanfaatkan fitur keamanan Windows, melakukan sidik jari pada perangkat keras cheater menjadi beberapa dari cara kami menangkal perilaku curang,” kata Koskinas, dikutip dari TechCrunch.
Dia juga mengatakan, selain tiga cara tersebut, pihak perusahaannya bahkan juga menyusup ke komunitas cheat di Discord atau Telegram dalam upaya pencegahan tersebut. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)