Smartfren (FREN) Tertarik Ikut Lelang Frekuensi, Usul 2 Hal Ini ke Komdigi

Lukman Nur Hakim
Jumat, 17 Januari 2025 | 17:12 WIB
CEO Smartfren Andrijanto Muljono/Smartfren
CEO Smartfren Andrijanto Muljono/Smartfren
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) berminat untuk ikut andil dalam lelang pita frekuensi yang rencananya digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tahun ini. Perusahaan juga mengusulkan beberapa hal kepada regulator.

Berulang kali molor, seleksi ketiga spektrum yaitu pita frekuensi 700 MHz, 2,6 GHz dan 26 GHz rencananya bakal digelar pada 2025.

CEO Smartfren Andrijanto Muljono menyampaikan pihaknya memiliki minat untuk berpartisipasi dalam lelang tersebut. 

FREN meminta kejelasan kepada pemerintah mengenai skema lelang, termasuk opsi pilihan lelang secara bertahap ataupun sekaligus. 

Menurutnya, lelang sekaligus lebih baik sementara itu lelang secara bertahap berpotensi membuat tarif spektrum frekuensi maki 

“Jadi untuk frekuensi ini kita berminat untuk ikut lelang dan memang sebaiknya satu paket,” kata Andri kepada Bisnis, Jumat (17/1/2025).

Adapun, Smartfren sampai saat ini mempunyai total spektrum 62MHz yang terbagi menjadi 40MHz di 2.300Mhz dan 22MHz di 850MHz.

Smartfren juga mengusulkan agar pemerintah membuka peluang pembagian frekuensi secara merata tanpa skema lelang. 

Skema tersebut, kata Andri, tidak menghapuskan kewajiban operator seluler untuk membayar biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi, hanya membuat skema seleksi spektrum lebih cepat dan efisien bagi operator karena tidak ada proses tawar-menawar spektrum. 

Dengan skema pembagian langsung harapannya industri telekomunikasi dapat tumbuh lebih baik. 

“Sebagai usulan, spektrum dibagi secara rata, supaya lebih adil. Agar perusahaan telekomunikasi dapat berkembang secara berkelanjutan dan memberikan layanan yang optimal bagi Indonesia,” kata Andri. 

Diberitakan sebelumnya, Komdigi masih mengkaji waktu pelelangan tiga spektrum frekuensi sekaligus yaitu pita 700 MHz, 2600 MHz, dan 26 GHz. 

Adapun, penggabungan lelang ini merupakan imbas dari mundurnya lelang frekuensi yang seharusnya terjadi pada 2024.

Direktur Jenderal (Dirjen) Infrastruktur Digital Wayan Toni Supriyanto menyampaikan pihaknya masih mempelajari frekuensi yang akan dilelang. Dirinya mengharapkan tahun ini lelang tersebut dapat terealisasi.

“Mudah-mudahan [tahun ini] saya pelajari dahulu [soal lelang],” kata Wayan kepada Bisnis, Selasa (14/1/2025).

Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper