Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan China Chang Guang Satellite Co berhasil memecahkan rekor kecepatan transmisi data sebesar 100 Gbps menggunakan laser, melampui pencapain Starlink milik Elon Musk dalam hal pengiriman data satelit ke Bumi.
Melansir dari all-about-industries.com, terobosan teknologi ini membuka peluang bagi berbagai peningkatan infrastruktur luar angkasa, termasuk dalam bidang penginderaan jarak jauh terhadap permukaan Bumi, navigasi, serta komunikasi seluler dengan teknologi 6G.
Pada akhir Desember 2024, Chang Guang berhasil mentransmisikan data dengan kecepatan 100 Gbps dari salah satu satelitnya. Capaian ini disampaikan oleh surat kabar Lianhe Zaobao di Singapura serta media pemerintah China.
Dengan kecepatan ini, 100 film berdurasi penuh berhasil dikirim dari luar angkasa ke Bumi dalam waktu 1 detik, menurut salah satu laporan. Saat ini, Chang Guang mengoperasikan 117 satelit untuk keperluan penginderaan jauh.
Sementara itu, Starlink milik Elon Musk telah memperkenalkan sistem komunikasi antar-satelit, tetapi hingga kini belum menerapkan teknologi komunikasi laser antara satelit dan Bumi.
“Meskipun Starlink telah memperkenalkan sistem komunikasi antar-satelit, mereka belum menginstal komunikasi laser dari satelit ke Bumi," kata Kepala Stasiun Darat Chang Guang, Wang Hanghang seperti dikutip Rabu (29/1/2025).
Chang Guang berencana melengkapi seluruh 117 satelit penginderaannya dengan teknologi laser baru ini guna meningkatkan efisiensi transmisi data. Pada tahun 2027, jumlah satelit yang akan menggunakan teknologi ini diperkirakan akan meningkat menjadi 300 satelit.
"Kami percaya mereka [Starlink] mungkin memiliki teknologinya, tetapi kami telah lebih dulu memulai pemasangan secara besar-besaran," kata Wang.
Menurut South China Morning Post, sistem laser ini akan menjadi fondasi baru bagi pengembangan dan operasional infrastruktur satelit China, termasuk dalam navigasi, internet 6G, dan penginderaan jarak jauh.
Seperti kebanyakan teknologi satelit, sistem ini bersifat "dual-use", yang berarti dapat digunakan untuk keperluan sipil maupun militer.
Namun, keberhasilan Chang Guang juga menuai kontroversi. Pada Juni lalu, Uni Eropa menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan ini atas dugaan penyediaan citra satelit kepada kelompok tentara bayaran Wagner di Rusia, menurut laporan Lianhe Zaobao.
Kendati demikian, Chang Guang berhasil mengungguli sejumlah lembaga dan perusahaan swasta ihwal persaingan satelit di luar angkasa.
NASA dan MIT telah mencapai kecepatan 200 Gbps dalam uji coba sistem TeraByte Infrared Delivery System (TBIRD). Prancis juga tengah melakukan penelitian serupa.