Bisnis.com, JAKARTA – Aktivitas digital masyarakat diprediksi meningkat 78% saat jam sahur ketiga Ramadan. Hal ini terungkap dalam Studi terbaru terbitan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) bertajuk DigiAds Ramadan Insight 2025.
VP Digital Advertising, Wholesale, and Interconnect Telkomsel, Arief Pradetya, menyatakan, peningkatan juga terjadi sebesar 4% pada waktu setelah tarawih, yang mana aplikasi fintech, perbankan, dan video streaming menjadi favorit konsumen.
Studi itu juga mengungkapkan sebanyak 69% konsumen lebih memilih berbelanja offline, sedangkan intensitas belanja online dikatakan memuncak pada pekan terakhir ramadan di kota-kota besar.
“Tunai menjadi metode pembayaran utama sebanyak 50%, diikuti oleh QRIS 30%. Sementara itu, metode e-wallet dan online transfer mulai menarik perhatian,” kata Arief dalam siaran pers, Kamis (13/2/2025).
Selain itu, mobilitas masyarakat diprediksi naik signifikan, terutama ke wilayah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sumatra Utara.
Arief pun menyarankan kepada pelaku bisnis untuk responsive terhadap perkiraan situasi ini. Menurut dia, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengoptimalkan geliat bisnis pada periode tersebut.
Pertama, memanfaatkan data berbasis umpan balik untuk memahami kebutuhan dan preferensi audiens. Kedua, memaksimalkan jangkauan melalui inventori premium di platform digital. Ketiga, menghadirkan konten yang relevan, interaktif, dan dinamis seperti kuis atau promosi eksklusif Ramadan.
Konsumsi media seperti TV dan video streaming juga meningkat tajam saat sahur dan menjelang berbuka, menciptakan peluang strategis untuk meningkatkan keterlibatan konsumen melalui konten kreatif yang otentik.
“Dengan analisis ini, kami berharap para pelaku usaha dapat merancang strategi pemasaran yang tepat sasaran, meningkatkan efektivitas iklan digital, dan membuka peluang baru yang signifikan di pasar selama periode ramadan,” kata Arief.
Sekadar informasi, secara keseluruhan DigiAds Ramadan Insight 2025 menunjukkan bahwa Ramadan adalah momen strategis bagi bisnis untuk meningkatkan relevansi dan dampak kampanye pemasaran.
Adapun whitepaper ini memanfaatkan telco insights dari Telkomsel DigiAds untuk memberikan analisis yang lebih komprehensif dan akurat.