Bisnis.com, JAKARTA — OpenAI dilaporkan berencana mengenakan biaya hingga US$20.000 per bulan untuk agen AI khusus yang dirancang untuk berbagai aplikasi.
Melansir dari Techcrunch, Minggu (9/3/2025) agen AI ini akan ditujukan untuk mendukung riset tingkat PhD dan proyek-proyek ilmiah lainnya.
Harga yang terbilang tinggi ini mencerminkan kebutuhan besar OpenAI untuk menutupi biaya operasional yang terus berkembang.
Pada tahun lalu, perusahaan ini dilaporkan mengalami kerugian sekitar US$5 miliar setelah menutupi berbagai biaya operasional dan pengeluaran lainnya.
Langkah ini muncul di tengah tekanan keuangan yang dihadapi oleh OpenAI, yang perlu mengimbangi biaya tinggi yang terkait dengan pengembangan dan pengoperasian teknologi AI yang canggih.
Meskipun harga untuk agen ini cukup mahal, perusahaan berharap dapat menarik klien yang membutuhkan kemampuan pemrosesan AI yang sangat kuat dan khusus.
Di sisi lain, dalam perkembangan terbaru terkait OpenAI, seorang hakim federal menolak mosi Elon Musk yang berusaha menghentikan rencana OpenAI untuk beralih menjadi organisasi nirlaba.
Hakim Yvonne Gonzalez Rogers dari Pengadilan Distrik AS menyatakan bahwa bukti yang diajukan oleh Musk tidak cukup untuk membatalkan rencana tersebut.
Namun hakim juga menyatakan kesiapan pengadilan untuk mempercepat persidangan mengenai klaim Musk bahwa konversi OpenAI melanggar hukum.
Musk menuduh bahwa OpenAI, bersama dengan CEO Sam Altman, telah meninggalkan misi awal organisasi yang berbasis nirlaba. Proses hukum ini terus berlanjut, dan perubahan dalam gugatan tersebut menjadi sorotan banyak pihak.