Bisnis.com, JAKARTA - Roket Electron besutan Rocket Lab USA Inc. tengah bersiap di Semenanjung Mahia, di timur Selandia Baru akhir pekan ini. Rencananya, roket dengan tinggi 18 meter dan diameter 1,2 meter itu dijadwalkan lepas landas pada Sabtu (15/3/2025) Pukul 13.00 waktu setempat.
Pada peluncuran kali ini, Electron akan mengangkut satelit milik Institute for Q-shu Pioneers of Space Inc. (iQPS), sebuah perusahaan fabrikasi satelit dengan spesialis pada satelit radar dan satelit dengan resolusi tinggi untuk observasi Bumi.
Dalam keterangan resmi Rocket Lab, Electron akan mengangkut satelit QPS-SAR-9 lewat misi The Lightning God Reigns alias Dewa Petir Berkuasa menuju orbit di ketinggian 575 kilometer (km) dari Launch Complex 1-Pad B.
Adapun, jendela peluncuran telah dibuka sejak Senin (10/3/2025). Awalnya, QPS-SAR-9 memang dijadwalkan meluncur pada Senin (10/3/2025). Akan tetapi, rencana tersebut ditunda hingga paling cepat Sabtu (15/3/2025).
Dalam keterangan resmi iQPS menunjukkan bahwa selama proses verifikasi pra-peluncuran untuk QPS-SAR-9, uji darat tambahan dilakukan untuk mengevaluasi beberapa area yang perlu diperhatikan, dan integritasnya telah berhasil dikonfirmasi.
Namun, untuk lebih meningkatkan keandalan satelit dan memastikan peluncuran yang sukses, iQPS telah memutuskan untuk menerapkan langkah-langkah tambahan di lokasi.
Kini, Rocket Lab telah menjadwalkan kembali peluncuran QPS-SAR-9 pada Sabtu (15/3/2025) pukul 13.00 waktu Selandia Baru.
Pada misi Dewa Petir Berkuasa, Electron akan menempatkan satelit Synthetic Aperture Radar (SAR) tunggal yang dinamakan SUSANOO-I untuk bergabung dengan konstelasi pencitraan Bumi milik iQPS yang tengah berkembang, guna memberikan pemantauan resolusi tinggi dari lokasi tertentu setiap 10 menit.
Dewa Petir Berkuasa merupakan peluncuran pertama dari total delapan peluncuran untuk iQPS sepanjang 2025 dan 2026 guna membangun konstelasi iQPS. Hal ini sesuai dengan kesepakatan yang diteken kedua perusahaan pada 27 Februari 2025.
Dalam keterangan resminya saat itu, Rocket Lab mengungkapkan bahwa kesepakatan baru tersebut merupakan tindak lanjut dari kontrak peluncuran ganda sebelumnya yang diteken kedua perusahaan pada 2024 dan menjadikan jumlah total peluncuran khusus Electron yang dipesan untuk iQPS menjadi delapan. Dari kedua pesanan massal tersebut, enam misi dijadwalkan untuk diluncurkan pada 2025 dan dua pada 2026.
Misi Dewa Petir Berkuasa diharapkan dapat mengikuti misi sukses Rocket Lab sebelumnya untuk iQPS yang diluncurkan pada Desember 2023 saat perusahaan yang berbasis di Long Beach, California, Amerika Serikat ini meluncurkan satelit QPS-SAR-5 dengan nama TSUKOYOMI-I.
Adapun, setiap misi mendatang juga akan mencakup Rocket Lab Motorized Lightband, yang digunakan untuk memisahkan dan menyebarkan satelit dari Electron setelah berada di luar angkasa.
Peluncuran kali ini akan menjadi misi ketiga Rocket Lab pada 2025 sekaligus peluncuran Electron ke-61 secara keseluruhan. Peluncuran tersebut bakal menambah jumlah total satelit yang dikirim ke luar angkasa oleh Rocket Lab menjadi 211.
Pendiri dan CEO Rocket Lab Peter Beck mengungkapkan bahwa pembuatan konstelasi yang presisi pada garis waktu yang disesuaikan adalah kekuatan Electron. Pihaknya tahu posisi orbit yang presisi sangat penting untuk setiap misi pencitraan Bumi, sehingga sangat dicari oleh operator konstelasi.
"Permintaan ini tercermin dalam banyaknya kontrak peluncuran ganda yang terus kami tandatangani dengan operator konstelasi seperti iQPS. Kami merasa terhormat dapat bermitra dengan iQPS sekali lagi untuk menghadirkan kemampuan ini," katanya saat penandatanganan kontrak tersebut.
Sementara itu, CEO iQPS Shunsuke Onishi mengungkapkan kegembiraannya dan bersyukur dapat mengumumkan kontrak peluncuran tambahan untuk empat satelit lagi di Electron, menyusul pengumuman perusahaan sebelumnya.
"Frekuensi peluncuran dan keandalan Electron yang tinggi menjadikannya pilihan ideal untuk misi kami, dan mengamankan peluang ini pada tahap awal sungguh mengasyikkan. Kontrak ini membawa kami selangkah lebih dekat untuk membangun konstelasi satelit kami selama dua tahun ke depan, dan kami tetap berkomitmen penuh untuk mewujudkan visi ini," jelas Onishi.
iQPS merupakan perusahaan rintisan luar angkasa pionir yang didirikan pada 2005 oleh dua profesor emeritus dari Universitas Kyushu dan seorang pengembang roket dengan misi membangun industri luar angkasa di wilayah Kyushu, Jepang.
Dengan keahlian lebih dari 20 tahun pada pengembangan satelit kecil di Universitas Kyushu, iQPS kini menyatukan tim dinamis yang terdiri dari para insinyur muda, pemimpin industri, dan profesor emeritus yang visioner. Langkah pertumbuhan IQPS juga makin diperkuat dengan dukungan lebih dari 25 perusahaan mitra di seluruh Jepang, yang sebagian besar berpusat di utara Kyushu.
Dalam keterangan resminya, IQPS menjelaskan bahwa QPS-SAR adalah satelit SAR kecil canggih. Perusahaan telah merancang antena besar yang dapat disebarluaskan dan dipatenkan, yang ringan dan sangat ringkas, yang memungkinkan satelit tersebut memancarkan gelombang radio yang kuat.
Terobosan ini diklaim mampu menghasilkan pengembangan QPS-SAR yang sukses, satelit SAR kecil beresolusi tinggi yang beratnya hanya 1/20 kali lebih ringan dan biayanya 1/100 kali lebih murah daripada satelit SAR tradisional.
Hingga saat ini, sebanyak delapan satelit QPS-SAR telah diluncurkan dan iQPS bermaksud untuk membangun konstelasi yang terdiri dari 36 satelit. Hal ini akan memungkinkan pengiriman NearReal-Time Data Provisioning Service alias pengiriman data beresolusi tinggi mendekati waktu yang bersamaan.
Hal ini memungkinkan pengamatan wilayah-wilayah tertentu di seluruh dunia pada interval rata-rata 10 menit. Tak hanya itu, lewat teknologi ini maka akan memungkinkan pengumpulan citra berkelanjutan sebagai data, dan untuk mengumpulkan data tidak hanya pada Objek Tetap (stationery objects) seperti tanah dan bangunan, tetapi juga pada objek bergerak (moving objects) seperti kendaraan, kapal, dan ternak.
Manajemen iQPS dalam pernyataannya mengungkapkan bahwa data yang dikumpulkan oleh konstelasi QPS-SAR berpotensi untuk merevolusi industri dan membentuk kembali masa depan.
Dengan memanfaatkan wawasan dari data objek bergerak, iQPS dapat membuka nilai ekonomi baru, meningkatkan keselamatan dan keamanan perkotaan, dan menyediakan analisis prediktif untuk pertanian, ekonomi nasional, dan pasar regional ketika terintegrasi dengan data cuaca, pasar, dan ekonomi.
Kemungkinannya tidak terbatas. QPS-SAR juga memungkinkan kesadaran situasional yang cepat dalam keadaan darurat. Dengan sejumlah satelit di orbit, yang mampu menembus awan dan gumpalan, ia menyediakan pemantauan 24/7, memastikan penilaian cepat dan perencanaan tindakan penanggulangan yang efektif—terlepas dari kondisi cuaca.