Menanti Peluncuran Satelit Biomassa ESA

Lukas Hendra TM
Rabu, 19 Maret 2025 | 20:16 WIB
Satelit Biomassa berada di Europe's Spaceport. BISNIS/ESA-Arianespace
Satelit Biomassa berada di Europe's Spaceport. BISNIS/ESA-Arianespace
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Satelit Biomassa Eropa telah tiba di Pelabuhan Pariacabo, Kourou, Guyana Prancis pada awal pekan lalu setelah perjalanan dua pekan menyeberangi Samudra Atlantik. Kini, satelit tersebut telah berada di ruang aman yang bersih di Pelabuhan Antariksa Eropa (Europe's Spaceport).

Badan Antariksa Eropa (European Space Agency/ESA) dalam keterangan resminya awal pekan ini mengungkapkan bahwa satelit ini akan diperiksa secara menyeluruh guna memastikan kondisinya baik. Namun, saat ini satelit tersebut dalam kondisi sangat baik.

Selama beberapa pekan ke depan, tim akan mempersiapkan satelit pengamatan Bumi yang canggih ini untuk lepas landas dengan roket Vega-C pada April 2025. Satelit dengan berat 1,25 ton itu akan mengorbit di ketinggian 666 kilometer dari permukaan Bumi.

Setelah mengorbit, satelit ini akan memainkan peran penting dalam menyampaikan informasi baru tentang keadaan hutan seperti bagaimana hutan berubah seiring waktu dan memajukan pengetahuan tentang siklus karbon.

"Ini adalah satelit pertama yang membawa radar aperture sintetis P-band polarimetrik penuh untuk pencitraan interferometrik. Berkat panjang gelombang P-band yang panjang, sekitar 70 cm, sinyal radar dapat membelah seluruh lapisan hutan untuk mengukur biomassa, yang berarti batang, cabang, dan tangkai berkayu, yang merupakan tempat pohon menyimpan sebagian besar karbonnya,' tulis manajemen ESA dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (19/3/2025).

Lewat teknologi luar angkasa baru tersebut, akan menghasilkan banyak informasi baru yang memungkinkan para ilmuwan untuk secara akurat menilai stok dan fluks karbon hutan yang dipengaruhi oleh perubahan penggunaan lahan, degradasi hutan, dan pertumbuhan kembali hutan.

Adapun, kontraktor utama ESA untuk satelit Biomassa -Airbus di Stevenenge, Inggris- telah memimpin pengembangan dengan konsorsium lebih dari 50 perusahaan dari 20 negara, termasuk perusahaan asal Amerika Serikat, L3 Harris, yang mengembangkan antena kawat kasa besar sebagai ciri khas satelit ini.

Satelit tersebut memulai perjalanannya ke Guyana Prancis pada 21 Februari 2025 setelah diangkut lewat jalur darat dari markas Airbus di Toulouse, Prancis ke Pelabuhan Sete, tempat kapal kargo MN Toucan berlabuh. Kapal ini dirancang khusus untuk mengangkut kargo berharga antariksa mengarungi Atlantik.

Stefan Kiryenko, Biomass Launch Campaign Manager di ESA, mengatakan bahwa setelah tiba di Pelabuhan Antariksa Eropa, pihaknya akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu terkait kondisi satelt tersebut.

"Kemudian, kami memiliki program intensi selama enam pekan untuk mempersiapkannya agar dapat dibungkis dalam rangka roket Vega-C untuk lepas landas pada akhir April," katanya dalam keterangan resmi ESA, dikutip Rabu (19/3/2025).

Sementara itu, Simonetta Cheli, Director of Earth Observation Programmes di ESA, mengungkapkan bahwa satelit Biomassa dengan sempurna mewujudkan misi ESA Earth Explorer yang dirancang untuk menunjukkan bagaimana teknologi mutakhir dapat memberikan wawasan inovatif mengenai sistem kompleks planet ini.

“Dengan mendorong batasan penginderaan jarak jauh, satelit Biomassa tidak hanya memajukan pemahaman kita tentang hutan global dan siklus karbon, tetapi juga menunjukkan potensi transformatif inovasi berbasis ruang angkasa dalam mengatasi tantangan lingkungan paling mendesak di Bumi," jelasnya.

Pada medio Februari 2025, ESA mengungkapkan bahwa misi Biomassa baru telah dirancang untuk membantu mengukur siklus karbon global guna memahami bagaimana hutan berubah dan implikasi selanjutnya terhadap iklim.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Lukas Hendra TM
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper