Rencana Ekspansi Indosat 2025, CTO: ISAT Tetap Agresif

Leo Dwi Jatmiko
Minggu, 16 Maret 2025 | 16:50 WIB
Logo Indosat Ooredoo Hutchison/Dok. Indosat
Logo Indosat Ooredoo Hutchison/Dok. Indosat
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Director & Chief Technology Officer PT Indosat Tbk. Desmond Cheung mengatakan ekspansi jaringan pada tahun ini akan seagresif tahun lalu, dengan fokus perluasan layanan di Indonesia bagian Timur. 

“Karena masih ada peluang yang sangat bagus di Indonesia. Ini berbeda dengan negara lain. Di Indonesia, beberapa kawasan jauh belum terlayani. Jadi kita perlu menyediakan pilihan untuk pelanggan,” kata Desmond kepada Bisnis, Minggu (16/3/2025). 

Sejak merger dengan Tri pada 2022, Indosat telah menambah cakupan layanan kepada lebih dari 10 juta populasi di Indonesia, dengan 16.400 desa yang sebelumnya tak terlayani kini dapat menikmati layanan Indosat. 

Indosat memiliki lebih dari 250.300 BTS pada 2024. Jumlah tersebut bertambah sekitar 20.800 BTS dibandingkan dengan 2023 yang berjumlah 229.500 BTS. Adapun BTS 4G mendominasi pada 2024 dengan total mencapai 196.300 BTS atau bertambah 17.200 BTS. 

Sementara itu BTS 2G tercatat sebesar 53.900 atau bertambah 3.500 BTS secara tahunan. Pertumbuhan BTS 2G yang lebih rendah sejalan dengan bisnis seluler yang telah beralih dari layanan suara dan SMS ke layanan berbasis data atau internet. 

Indosat mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp13 triliun pada 2025 untuk memperluas jaringan, meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan, hingga mengadopsi teknologi terbaru seperti kecerdasan buatan.

Dia mengatakan wilayaah Papua, Maluku, Nias, hingga Nusa Tenggara menjadi salah satu target wilayah ekspansi jaringan. Indosat yang sudah hadir sejak tahun lalu pulau tersebut, akan memperluas layanan mereka dengan menjangkau lebih banyak kota. 

“Pada tahun ini di kuartal pertama sudah dibangun lagi jaringa. Indonesia benar-benar besar,” kata Desmond. 

Trafik Naik di Atas 100%

Desmond juga mengatakan bahwa sejak kehadiran jaringan internet perusahaan di Indonesia Timur, trafik Indonesia mengalami lesatan hebat. Hal ini menandakan layanan Indosat dapat diterima di pasar Indonesia Timur, berkat kualitas yang mumpuni. 

“⁠Peningkatan kapasitas yang sangat besar. Kenaikan kapasitas mencapai 200%,” kata Desmond.

Dalam acara Literasi Digital pada 2023, Indosat menargetkan untuk memiliki sebanyak 1.456 base transceiver station (BTS) di wilayah Nusa Tenggara. Sebelum penggabungan unit usaha dengan Hutchison Tri Indonesia, Indosat hanya memiliki 112 menara BTS di Nusa Tenggara. 

Namun, setelah adanya merger menjadi Indosat Ooredoo Hutchison, jumlah menara BTS di wilayah tersebut meningkat signifikan menjadi 662 menara. 

Indosat juga mencatat dalam kurun waktu 10 bulan terakhir, penetrasi layanan di wilayah Nusa Tenggara telah meningkat sebesar 2,3 kali lipat, sedangkan untuk wilayah Nusa Tenggara Timur telah meningkat 3,7 kali lipat.

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper