Bisnis.com, JAKARTA — CEO Nvidia Jensen Huang mengatakan perusahaan berada dalam posisi yang tepat untuk menavigasi perubahan besar dalam industri kecerdasan buatan (AI). Saat ini AI telah masuk ke babak baru yaitu Inferensi.
Melansir dari Reuters, Rabu (19/3/2025) Huang mengungkapkan bahwa pergeseran dalam pasar AI kini beralih dari pelatihan model AI ke tahap inferensi, yaitu mendapatkan jawaban terperinci dari model AI yang sudah dilatih.
Huang membela keunggulan Nvidia dalam menjual chip AI yang mahal kepada pelanggan, meskipun belakangan ini ada keraguan dari investor.
Hal ini terkait dengan munculnya DeepSeek, sebuah perusahaan asal China yang mengembangkan chatbot yang diklaim lebih kompetitif dengan chip AI yang lebih murah.
Meskipun demikian, presentasi Huang tidak berhasil meyakinkan investor, yang menyebabkan saham Nvidia turun sebesar 3,4%, sementara indeks chip turun 1,6%.
“Hampir seluruh dunia salah. Jumlah komputasi yang kita butuhkan sebagai hasil dari AI agen, sebagai hasil dari penalaran, dengan mudah 100 kali lebih banyak dari yang kita kira kita butuhkan tahun lalu," kata Huang.
Di sisi lain, sebagian besar pendapatan Nvidia berasal dari penjualan chip pusat data yang harganya sangat mahal, yang mendominasi penjualan tahunan perusahaan senilai US$130,5 miliar.
Saham Nvidia telah mengalami lonjakan lebih dari empat kali lipat dalam tiga tahun terakhir berkat kebangkitan sistem AI seperti ChatGPT dan Claude.
Namun, menurut Ben Bajarin, CEO Creative Strategies, investor merasa bahwa sebagian besar berita ini sudah diperhitungkan, sehingga harapan mereka terhadap Nvidia dalam jangka pendek tetap tidak berubah.
“Saya pikir arahan investor adalah bahwa banyak berita ini sudah diperhitungkan," ujar Ben.
Chip Baru
Huang mengumumkan chip baru, termasuk chip GPU Blackwell Ultra yang lebih canggih, yang akan tersedia pada paruh kedua tahun ini dan menawarkan lebih banyak memori daripada chip Blackwell sebelumnya.
Chip ini dirancang untuk mendukung model AI yang lebih besar dan membantu sistem AI merespons permintaan pengguna dengan cepat.
"Jika Anda terlalu lama menjawab pertanyaan, pelanggan tidak akan kembali. Ini seperti pencarian web," ucap Huang.
Selain itu, Huang memperkenalkan chip baru bernama Vera Rubin, yang dijadwalkan rilis pada paruh kedua 2026, dan chip Feynman yang akan hadir pada 2028. Chip-chip ini dirancang untuk menggantikan Blackwell yang mengalami penundaan produksi karena masalah desain.
Huang juga mengungkapkan bahwa Nvidia telah memperkenalkan komputer pribadi canggih bernama DGX Workstation berbasis chip Blackwell, yang akan diproduksi oleh perusahaan seperti Dell, Lenovo, dan HP. Perangkat ini akan menantang dominasi Mac kelas atas dari Apple.