Telkom (TLKM) Catat Pelanggan Seluler & IndiHome Tembus 170 Juta

Dionisio Damara Tonce
Sabtu, 19 April 2025 | 13:40 WIB
Gedung Telkom
Gedung Telkom
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) mencatatkan pertumbuhan dari sisi basis pelanggan sepanjang 2024, dengan total pengguna layanan baik seluler maupun broadband mencapai 170,2 juta. 

Dalam keterangan resmi perusahaan, anak usaha Telkom yakni Telkomsel telah melayani 159,4 juta pelanggan seluler sampai dengan akhir Desember 2024.

Adapun layanan fixed broadband melalui IndiHome mencatat jumlah pelanggan mencapai 10,8 juta. Jumlah ini terdiri dari pelanggan residensial (B2C) 9,6 juta atau tumbuh 10,6% secara tahunan dan pelanggan korporasi (B2B) 1,2 juta.

Sementara itu, untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan, TLKM juga telah mengoperasikan 271.040 BTS yang terdiri atas 221.290 BTS 4G dan 975 BTS 5G sampai dengan akhir tahun lalu. 

Lalu lintas data (payload) turut meningkat 13,9% year on year (YoY) menjadi lebih dari 20 juta TB. Hal ini menandakan tingginya permintaan layanan digital dari pengguna.

Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah menyatakan bahwa tahun 2024 merupakan periode penuh tantangan bagi sektor telekomunikasi. Sebab, industri dipengaruhi oleh kondisi makroekonomi global dan persaingan yang semakin ketat. 

“Namun, Telkom dapat menutup tahun dengan kinerja positif. Ini mencerminkan bahwa strategi transformasi perusahaan sudah berada pada jalur yang tepat,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (19/4/2025).

Dari sisi kinerja keuangan, TLKM menutup tahun buku 2024 dengan pertumbuhan pendapatan yang relatif datar dan laba bersih yang sedikit tertekan.

Sepanjang 2024, Telkom membukukan pendapatan konsolidasian sebesar Rp149,9 triliun, naik tipis 0,5% dibandingkan 2023 yang sebesar Rp149,2 triliun. Sumber utama pendapatan masih berasal dari segmen data, internet, dan layanan teknologi informasi yang menyumbang Rp90,5 triliun, naik 3,5% dari tahun sebelumnya.

Beberapa lini bisnis turut mengalami tekanan. Pendapatan dari layanan IndiHome tercatat turun 8,8% YoY menjadi Rp26,2 triliun, sedangkan layanan sms, fixed, and cellular voice juga membukukan penurunan 15,5% YoY menjadi Rp10,5 triliun. 

Di sisi lain, beberapa pos mencatat kinerja positif. Pendapatan dari layanan interkoneksi naik 1,3% YoY menjadi Rp9,18 triliun, sementara layanan jaringan dan jasa telekomunikasi lainnya tumbuh signifikan 17,4% YoY menjadi Rp13,4 triliun.

Seiring dengan kenaikan pendapatan, TLKM mencatatkan total beban konsolidasian sebesar Rp107 triliun, naik 2% dibandingkan 2023 yang sebesar Rp104,8 triliun.

Di sisi lain, EBITDA konsolidasian TLKM turun 3,3% YoY menjadi Rp75 triliun, dengan margin EBITDA sebesar 50,0% karena terdampak oleh Program Pensiun Dini (early retirement program/ERP) yang dilakukan pada kuartal II/2024.

Setelah menghitung beban dan pendapatan lainnya, laba bersih TLKM mengalami penurunan 3,7% YoY dari posisi Rp24,56 triliun menjadi Rp23,6 triliun pada 2024. 

__________________

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper