Telkom (TLKM) Kantongi Rp20,6 Triliun dari Bisnis Enterprise - Indibiz 2024

Leo Dwi Jatmiko
Minggu, 20 April 2025 | 20:37 WIB
Gedung Telkom
Gedung Telkom
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) membukukan pendapatan sebesar Rp20,6 triliun dari segmen enterprise pada 2024. Nilai tersebut tumbuh 5,6% secara dibandingkan dengan 2023. 

Perusahaan telekomunikasi pelat merah tersebut mengungkap pertumbuhan didorong peningkatan permintaan terhadap solusi bisnis dari Indibiz, layanan satelit, dan e-Payment.

Indibiz adalah ekosistem solusi digital dari Telkom Indonesia yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan bisnis UMKM.

Indibiz menyediakan berbagai layanan, termasuk internet bisnis, solusi operasional, finansial, SDM, dan pemasaran, serta platform dan layanan digital, kolaborasi dengan startup, pembiayaan, dan komunitas bisnis. 

“Enterprise Connectivity dan Digital IT Services menjadi kontributor terbesar pada segmen ini,” kata Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah dikutip, Minggu (20/4/2025). 

Telkom, kata Ririek, terus memperkuat kapabilitasnya dalam bisnis Cloud, Digital IT Services, dan Cybersecurity, termasuk membangun kemitraan strategis dengan para pelaku teknologi global untuk menghadirkan solusi digital yang lebih inovatif.

Telkom juga terus menegaskan perannya dalam mengakselerasi transformasi digital di berbagai sektor bisnis, melalui pengembangan platform digital di segmen pemerintahan, penyediaan

solusi vertikal dan ekosistem bagi segmen Enterprise, serta Indibiz untuk menjangkau pasar UKM melalui Telkom Regional di seluruh Indonesia. 

“Dengan strategi ini, Telkom berkomitmen untuk mendukung transformasi digital bagi pelanggan B2B, mendorong inovasi, dan memperkuat daya saing bisnis,” kata Ririek.

Sebelumnya, OVP Enterprise Regional Telkom, Reni Yustiani mengatakan kontribusi pendapatan Indibiz terus mengalami peningkatan sejak diluncurkan pada 2023. Reni tidak menyebutkan angka pertumbuhan tersebut.

“Regional semuanya memiliki potensi yang berbeda-beda. Ada yang kuat di segmen UKM, ada yang kuat di pemerintahan, tetapi intinya semuanya terakselerasi untuk mendukung ke arah B2B. Semuanya punya keunikan dan prioritasnya berbeda-beda,” kata Reni.

Reni memberi contoh regional di Kalimantan dan Sulawesi cenderung bermain di sektor manufaktur karena jumlah tambang di dua kawasan tersebut cukup banyak. 

Telkom menghadirkan solusi-solusi Indibiz yang relevan dengan pelanggan pertambangan, yang dapat membantu efektivitas jalannya bisnis operasional ataupun solusi yang mampu membuat ongkos biaya menjadi lebih efisien. 

Adapun pada tahun ini, Telkom akan memperluas dan memperkuat ekosistem Indibiz dari 7 menjadi 11 guna mengoptimalkan bisnis perusahaan. 

“Kami perkuat manufaktur, ekspedisi, media & komunikasi dan agrikultur. Kami memperkuat solusi vertikal di sektor tersebut,” kata Reni. 

Reni menjelaskan ruang pertumbuhan di keempat sektor tersebut masih sangat besar. 

Dari sisi rantai pasok industri, sektor tersebut mungkin telah menggunakan layanan internet dari Telkom, tetapi solusi digitalnya seperti untuk solusi pembayaran hingga customer relationship management, masih belum menggunakan layanan Telkom. 

“Kami akan lakukan leveling up. Jadi yang dahulu kita bisa sampaikan penetrasi dengan solusi digital, kami digitalkan, kita dukung digitalisasinya, baik itu melalui akses connectivity maupun solusi digital on top-nya,” kata Reni. 

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper