Hujan Meteor Lyrid Siap Hiasi Langit Indonesia, Puncaknya 21-22 April 2025.

Redaksi
Minggu, 20 April 2025 | 19:20 WIB
Ilustrasi meteor/BRIN
Ilustrasi meteor/BRIN
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA- Langit malam Indonesia akan kembali dihiasi oleh fenomena astronomi tahunan yang memukau: hujan meteor Lyrid.

Fenomena ini menjadi salah satu momen yang paling ditunggu oleh para pengamat langit, fotografer astrofotografi, dan pecinta astronomi di seluruh dunia.

Bagi masyarakat yang ingin menyaksikan keajaiban alam ini secara langsung, tahun ini hujan meteor Lyrid akan berlangsung dari 17 hingga 26 April 2025, dengan puncak intensitas diprediksi terjadi pada malam tanggal 21 hingga menjelang fajar 22 April 2025.

Hujan meteor Lyrid bukan hanya peristiwa visual yang mengesankan, namun juga memiliki nilai sejarah dan ilmiah yang tinggi. Fenomena ini termasuk salah satu hujan meteor tertua yang pernah tercatat umat manusia.

Apa itu Meteor Lyrid?

Dilansir dari sciencenasa.gov, hujan meteor Lyrid adalah salah satu hujan meteor tahunan yang telah diamati selama lebih dari 2.700 tahun. Catatan pertama penampakannya berasal dari tahun 687 SM oleh bangsa Cina. Nama "Lyrid" sendiri berasal dari titik radiannya yang terletak di dekat rasi bintang Lyra.

Apa Penyebabnya?

Hujan meteor Lyrid disebabkan oleh debu dan serpihan kecil yang ditinggalkan oleh Komet Thatcher, sebuah komet berperiode panjang yang ditemukan oleh astronom amatir A.E. Thatcher pada abad ke-19. Bumi bergerak melewati jalur orbit komet tersebut, partikel-partikel komet masuk ke atmosfer dan terbakar akibat gesekan dengan udara. Hasilnya, terlihat cahaya terang di langit malam yang dikenal sebagai meteor atau bintang jatuh.

Kapan Waktu Terbaik Mengamati?

Dilansir dari earthsky.org,  waktu terbaik untuk mengamati hujan meteor Lyrid adalah pada larut malam tanggal 21 April hingga menjelang subuh tanggal 22 April 2025. Puncak hujan meteor ini diprediksi terjadi pada pukul 16.00 UTC atau sekitar pukul 23.00 WIB. Namun, fase bulan sabit yang cukup terang setelah tengah malam diperkirakan akan sedikit mengurangi visibilitas meteor di langit.

Puncak Lyrid tergolong sempit dibandingkan hujan meteor lain, artinya intensitas tertinggi hanya berlangsung selama beberapa jam, bukan berminggu-minggu. Oleh karena itu, pengamatan pada malam puncak menjadi momen paling ideal.

Bagaimana Cara Menyaksikannya?

Cara terbaik untuk menikmati hujan meteor ini adalah dengan pergi ke lokasi yang jauh dari cahaya buatan, seperti perbukitan, pantai, atau pedesaan. Disarankan untuk bersantai, berbaring, dan membiarkan mata menyesuaikan diri dengan kegelapan selama 30 hingga 45 menit agar dapat menangkap cahaya meteor yang melintas.

Tak perlu menggunakan teleskop atau alat khusus, namun bagi Anda penggemar fotografi malam, Lyrid bisa menjadi objek menarik untuk diabadikan.

Dengan cuaca cerah dan lokasi pengamatan yang tepat, masyarakat Indonesia memiliki peluang besar untuk menikmati keindahan alam semesta yang langka dan menakjubkan ini. (Siti Laela)

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper