Bisnis.com, JAKARTA — Kehadiran AI Experience Center (AIEC) diharapkan dapat membuka peluang yang lebih besar kepada pemuda Papua dalam berkarir di dunia kerja. Kecerdasan buatan (AI) dapat menghadirkan pengalaman dan pelatihan yang lebih hidup kepada para pemuda.
Vice President of Wadhwani Foundation, Daniel Tumiwa mengatakan AI dapat memberikan pelatihan bagi para muda-mudi di Papua untuk menjadi sumber daya manusia (SDM) unggul yang siap menghadapi dunia profesional.
"Definisi lain dari AI menurut saya adalah Actual Intelligence, karena kita memiliki ini semua. Jadi jangan takut dengan teknologi. Jangan ada yang merasa tidak bisa atau takut," ujar Daniel Tumiwa saat Seremoni Peresmian AIEC Jayapura, Rabu (21/5/2025).
Lebih lanjut dia menjelaskan, ada beberapa masalah yang kerap ditemui dalam dunia kerja. Pertama, rendahnya daya saing kerja.
Menurut Indonesia Career Center Network, lebih dari 55% lulusan universitas di RI dianggap belum siap kerja karena kurangnya keterampilan soft skills.
Kedua, terbatasnya investasi pendidikan, riset World Bank menunjukkan bahwa pengembangan soft skills di pendidikan tinggi Indonesia masih belum memadai.
Ketiga, minimnya kolaborasi lintas disiplin, sebab perusahaan di Indonesia membutuhkan kemampuan kerja lintas fungsi, tetapi terhambat oleh keterbatasan komunikasi.
Terakhir, kesiapan teknologi yang terbatas. Laporan McKinsey & Company menyebutkan hanya 20% tenaga kerja Indonesia yang siap beradaptasi dengan otomasi digital karena lemahnya keterampilan berpikir kritis dan fleksibilitas.
"Jadi saya balik lagi ke AI adalah Actual Intelligence. Kita semua sudah memiliki. Namun sekarang bagaimana cara kita mempraktikkan dalam hal menyelesaikan kuliah, mendapatkan ilmu, mempraktikkan sehingga nanti pada saat kita melamar kerja, lamaran kita nomor satu ditarik ke atas," ujarnya.
Daniel juga menjelaskan bahwa AI juga dapat membantu para lulusan universitas untuk menghadapi wawancara kerja, menjadi tutor hingga career advisor yang mengusulkan karier berdasarkan keterampilan dan minat.
"Semoga segera dengan Wadhwani Foundation dan seluruh mahasiswa di Uncen akan dapat kesempatan masuk ke dalam platform kami. Apalagi ada kerja sama dengan Indosat dan adanya tempat ini AIEC untuk praktik langsung," pungkas Daniel.
Sebelumnnya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berkolaborasi dengan PT Indosat Tbk. (ISAT) telah meresmikan AI Experience Center (AIEC) di Jayapura, Papua pada Rabu (21/5/2025).
Adapun, AI Experience Center Jayapura itu memberikan pengalaman imersif bagi anak-anak muda di Papua melalui simulasi dunia kerja berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Perlu diketahui, Indosat membangun AIEC di Papua bekerja sama dengan sejumlah perusahaan global seperti Wadhwani dan Huawei. Perusahaan-perusahaan tersebut akan membawa praktik terbaik pemanfaatan AI di global dan memperkenalkannya di Indonesia.
Di lain sisi, Presiden Direktur dan CEO Indosat, Vikram Sinha, menegaskan bahwa kehadiran AIEC di Papua merupakan langkah nyata sehingga manfaat AI tidak hanya dirasakan di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, atau Medan, tetapi juga Jayapura, Papua.
“Kami ingin memastikan bahwa Jayapura memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan manfaat dari AI,” ujar Vikram dalam sambutannya, Rabu (21/5/2025
Adapun, AIEC Jayapura ini menjadi pusat AI ketiga yang dimiliki Indosat, yang sebelumnya juga telah tersedia di Jakarta dan Solo. AIEC Papua didukung oleh GPU Merdeka, infrastruktur AI yang dibangun dan dikelola oleh talenta lokal Indonesia untuk kepentingan nasional.