30% Masyarakat Indonesia Tidak Percaya Berita Buatan AI

Rahmad Fauzan
Jumat, 30 Mei 2025 | 19:25 WIB
Ilustrasi Artificial intelligence/Alibaba Cloud
Ilustrasi Artificial intelligence/Alibaba Cloud
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Survei terbaru dari YouGov menemukan indikasi tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap berita buatan Artificial Intelligence (AI) di Indonesia. Sebanyak 70% surveyor menyatakan mereka memercayai berita yang dihasilkan AI sama bahkan lebih dari news karya manusia.

General Manager YouGov Indonesia Edward Hutasoit mengatakan persentase tersebut merupakan yang tertinggi di antara negara-negara surveyor lain.

Dia menambahkan 77% responden lain menegaskan pentingnya transparansi. Terutama, dalam menyebut secara jelas jika konten dibuat oleh AI. Sementara 54% responden merasa regulasi saat ini sudah cukup, sisanya menilai perlunya pengawasan yang lebih ketat.

“Di Indonesia, keseimbangan antara manfaat teknologi dan keterbukaan informasi akan menjadi kunci untuk menjaga kepercayaan publik,” kata Edward dalam keterangan resminya pada Jumat (30/5/2025).

Namun, secara keseluruhan survei tersebut melihat masyarakat Indonesia termasuk yang paling optimistis terhadap peran AI dalam kehidupan sehari-hari.

Sebanyak 36% responden Indonesia menyatakan sikap positif terhadap meningkatnya peran AI — jauh lebih tinggi dibanding rata-rata 17 negara lain sebesar 24%.

Lalu, 34% responden Indonesia juga mengaku berhati-hati terhadap peran AI dalam kehidupan mereka, angka ini jauh lebih tinggi dibanding Hong Kong (11%) maupun Singapura (27%), menunjukkan sikap yang terbuka namun tetap kritis.

“Survei ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia optimistis terhadap peran AI dalam kehidupan mereka, dan juga termasuk yang paling nyaman dengan berbagai konten digital yang dihasilkan AI. Sikap terbuka ini memberikan peluang besar bagi pelaku bisnis, media, dan platform digital untuk menjangkau audiens yang digital-savvy dan berpikiran terbuka,” jelasnya.

Namun, sambung Edward, di balik optimisme ada kekhawatiran yang tidak dapat diabaikan. Sekitar 48% konsumen Indonesia mengkhawatirkan hilangnya sentuhan manusia dalam konten yang dibuat AI, 46% khawatir soal privasi dan penggunaan data, dan 32% mencemaskan risiko misinformasi dan deepfake.

Hal ini disebut mengindikasikan pentingnya penerapan prinsip transparansi dan etika yang kuat dalam penggunaan AI.

Konsumen Indonesia juga termasuk yang paling terbuka dengan konten berbasis AI dalam berbagai format. Survei ini mencatat bahwa 58% responden Indonesia nyaman dengan gambar yang dihasilkan AI, dan 56% juga nyaman dengan konten video — lebih tinggi dibanding Hong Kong (51% gambar, 45% video) dan Singapura (37% gambar, 36% video).

Keterbukaan ini meluas ke berbagai bentuk konten digital sehari-hari, seperti unggahan media sosial (54%); Artikel atau blog (51%); Email/newsletter (44%). Tidak hanya itu, hampir 50% konsumen Indonesia bersedia berinteraksi dengan influencer digital berbasis AI, lebih dari dua kali lipat rata-rata 17 negara yang disurvei (24%).

“Hal ini mengindikasikan potensi besar bagi strategi komunikasi dan pemasaran berbasis AI di pasar Indonesia,” kata dia.

Tingkat kenyamanan ini juga didukung oleh tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap berita buatan AI. Sebanyak 70% orang Indonesia menyatakan mereka mempercayai berita yang dihasilkan AI sama atau bahkan lebih besar dibanding berita buatan manusia — tertinggi di antara negara-negara yang disurvei.

Kendati demikian, sebanyak 77% responden juga menegaskan pentingnya transparansi, terutama dalam menyebut secara jelas jika konten dibuat oleh AI. Sementara 54% responden merasa regulasi saat ini sudah cukup, sisanya menilai perlunya pengawasan yang lebih ketat.

 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper