Siemens Beberkan Beda AI Industri Dibandingkan ChatGPT

Pernita Hestin Untari
Kamis, 12 Juni 2025 | 00:54 WIB
Cloud computing dan internet of things/ilustrasi
Cloud computing dan internet of things/ilustrasi
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA— Siemens mengungkap perbedaan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk industri dengan AI berbasis bahasa seperti ChatGPT. 

Member of the Managing Board, Chief Technology Officer dan Chief Strategy Officer Siemens AG, Peter Koerte mengatakan bahwa AI yang diusung perusahaan jauh lebih spesifik, menyesuaikan dengan kompleksitas dunia industri.

“LLM AI [Large Language Model] berdasarkan bahasa, tetapi industri tidak berbicara bahasa. Industri berbicara suhu, berbicara voltage, berbicara koordinat dalam hal sumbu X, Y, Z, deret waktu waktu, gambar 2D, 3D, P&ID. Jadi kita harus melatih model-model ini dengan data spesifik industri. Dan itulah yang kita lakukan,” kata Peter dalam acara Siemens Tech Summit 2025 di Jakarta pada Rabu (11/6/2025).

Peter menegaska hanya dengan pemahaman yang dalam terhadap data industri, AI dapat memberikan nilai tambah nyata. Siemens memanfaatkan AI industri dalam berbagai sektor dari pusat data, pembangkitan energi terdistribusi (seperti microgrid), hingga manajemen gedung dan transportasi urban. 

Salah satu contoh konkretnya adalah kerja sama Siemens dengan Green Energy dalam manajemen pusat data.

“AI yang diberikan memungkinkan Green Energy untuk mengurangkan konsumsi energi sebanyak 25% dan memungkinkan pengeluaran gas dari tanah menjadi lebih kompetitif,” kata Peter. 

Peter menjelaskan bahwa dengan tersedianya data, Siemens dapat melakukan berbagai prediksi, melihat kemungkinan yang akan terjadi, dan melakukan penyesuaian sejak dini.

Dengan lebih dari 70.000 pulau di Indonesia, Peter mengatakan pengelolaan energi menjadi tantangan tersendiri. Siemens menawarkan solusi berbasis AI melalui sistem microgrid otomatis yang mampu mengurangi ketergantungan pada diesel dengan beralih ke solar dan baterai.

“Pertanyaannya adalah, bagaimana kita menghubungkan data ini, informasi ini, dan kemudian menemukan pengetahuan bahwa kita bisa membuat ini jauh lebih pintar. Dan inilah yang kita lakukan di Siemens. Kita elektrifikasi, kita otomatisasi, kita digitalisasi industri,” katanya 

Menjelaskan lebih lanjut soal implementasi AI di dunia nyata, Peter memperkenalkan konsep “Industri Co-Pilot”, solusi AI yang dirancang sebagai mitra kerja virtual untuk operator dan teknisi industri.

“Ini seperti teman virtual yang selalu bersama Anda, dan yang membantu Anda mengatur, mengatur mesin-mesin ini,” jelas Peter.

Presiden Direktur dan CEO PT Siemens Indonesia, Surya Fitri, turut memperkuat paparan Peter terkait pentingnya solusi AI yang dibuat khusus untuk kebutuhan industri. Menurutnya, keunggulan utama AI industri Siemens terletak pada kemampuannya menganalisis downtime, kerusakan, dan akar masalah secara mandiri.

“Intinya itu sebuah platform AI yang mana bisa menganalisa aspek di industri,” kata Surya. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper