Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nezar Patria menekankan urgensi transformasi digital dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dalam konferensi dan pameran teknologi Digital Transformation Indonesia Conference & Expo (DTI-CX 2025), Nezar mengatakan pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. Adapun saat ini pertumbuhan ekonomi telah menyentuh 5,12%.
Dalam mencapai pertumbuhan tersebut, kunci utama sekaligus mesin pendorong adalah transformasi digital yang dilakukan oleh pemerintah dan swasta.
“Transformasi digital bukan lagi pilihan, tapi mesin utama penggerak kinerja ekonomi,” kata Nezar dikutip, Kamis (7/8/2025).
Nezar juga mengatakan pentingnya kehadiran forum yang membuka seluruh pemangku kepentingan untuk mendorong percepatan transformasi digital.
Ketua Umum Mastel Sarwoto Atmosutarno mengatakan terdapat lebih dari 30 asosiasi dan 300 pembicara yang terlibat dalam DTI-CX 2025 dan DCTI-CX .
DTI-CX 2025 dan DCTI-CX diselenggarakan di Jakarta International Convention Center, Senayan, selama dua hari, yaitu 6-7 Agustus 2025.
Data Center
Sementara itu, Ketua Umum IDPRO, Hendra Suryakusuma menyebut bahwa data center tidak dapat lagi dianggap sebagai infrastruktur pendukung, melainkan jantung transformasi digital.
Di tengah isu peralihan data ke Amerika Serikat, data center tetap memiliki peran penting di Indonesia yang tidak dapat digantikan.
“DCTI-CX mencerminkan pergeseran peran data center dari sekadar infrastruktur pendukung, menjadi jantung dari seluruh proses transformasi digital,” kata Hendra.
Dalam mendukung pertumbuhan industri data center, Schneider Electrics fokus mengembangkan talenta data center di Indonesia.
“Untuk mendukung hal tersebut, kami menggunakan pendekatan 3E: Education, Exposure, Experience,” jelas Senior HR Business Partner Schneider Electric, Jessy Tiara.
Pendekatan edukasi (education) dijalankan Schneider dengan menawarkan Flagship Development Program berupa Student Ambassador, dan juga kerja sama dengan Politeknik Batam untuk instalasi produk Schneider di dalam kampus.
Pengguna Internet
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 229,43 juta jiwa pada 2025. Angka tersebut naik dibandingkan 2024 yang mencapai 221,56 juta orang.
“Kita sudah menjangkau sekitar 229 juta penduduk di seluruh Indonesia,” Ketua Umum APJII Muhammad Arif dalam Peluncuran Hasil Survei APJII: Profil Internet Indonesia 2025 di Jakarta pada Rabu (6/8/2025).
Dari sisi penetrasi, Arif mengungkapkan, tingkat penetrasi internet di Indonesia saat ini mencapai 80,66%, meningkat dari 79,50% pada 2024, 78,19% pada 2023, dan 77,01% pada 2022.
Arif menambahkan, meski penetrasi terus meningkat, masih ada hampir 20% masyarakat yang belum menikmati layanan internet. Dia menyebut, salah satu kendala yang dihadapi dalam pemerataan layanan internet adalah infrastruktur telekomunikasi yang masih menumpuk di wilayah tertentu dan belum merata.
Padahal, Arif menuturkan, jumlah penyedia jasa internet (ISP) di Indonesia saat ini mencapai lebih dari 1.320. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)